MEDAN, iNews.id - Pemerintah mempercepat pemulihan akses darat Sumatra Utara usai bencana banjir bandang dan longsor dengan mengerahkan alat berat di sejumlah wilayah terdampak. Langkah pemulihan akses darat dilakukan untuk membuka jalur yang tertutup material longsor.
Upaya tersebut melibatkan BNPB, pemerintah daerah, Kementerian PUPR serta unsur TNI-Polri.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, alat berat dikerahkan untuk membuka jalan yang tertutup longsor. Salah satu fokus pemulihan jalur perbatasan Tapanuli Utara-Tapanuli Tengah.
"BNPB bersama pemerintah daerah, Kementerian PUPR serta unsur TNI-Polri mendukung pengerahan alat berat untuk membuka ruas jalan yang tertutup longsor, termasuk jalur perbatasan Tapanuli Utara-Tapanuli Tengah," kata Abdul Muhari, Kamis (18/12/2025).
Abdul menyampaikan pembersihan lumpur di jalur terdampak masih terus berlangsung. Pemulihan akses darat Sumut pada jalan alternatif telah mencapai progres signifikan.
"Progres pembukaan jalan alternatif telah mencapai sekitar 80 persen dan ditargetkan selesai dalam tiga hari ke depan, sementara pengerjaan jalan utama masih terus berlanjut," ujarnya.
Untuk wilayah yang belum bisa diakses kendaraan darat, BNPB mengandalkan jalur udara. Distribusi logistik menjadi bagian penting dari pemulihan akses darat Sumatra Utara.
"Untuk wilayah yang sama sekali belum terjangkau kendaraan darat, BNPB mendukung distribusi logistik melalui dropping udara menggunakan helikopter," ucapnya.
Hingga Rabu (17/12), BNPB mencatat total korban meninggal dunia akibat bencana di Sumatra Utara mencapai 364 jiwa. Sebanyak 75 orang masih dinyatakan hilang dan 20.982 warga bertahan di pengungsian.
Pemulihan akses darat Sumatra Utara menjadi fokus utama agar operasi SAR di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga dapat berjalan optimal.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait