MEDAN, iNews.id – Achmad Chairi Putra membuktikan, latar belakang keluarga yang kurang mampu tidak jadi penghalang untuk mengukir prestasi. Putra dari orang tua yang berprofesi sebagai cleaning service ini menjadi bintara Polri terbaik lulusan Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Sampali, Polda Sumatera Utara (Sumut), tahun ajaran 2017-2018.
Achmad bersama 398 bintara muda lainnya, lulus setelah mengikuti pendidikan selama tujuh bulan di SPN Sampali Polda Sumut. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw melantik dan mengambil sumpah ke-399 bintara muda ini dalam upacara penutupan pendidikan pembentukan bintara Polri tahun ajaran 2017-2018 di lapangan SPN Sampali Polda Sumut, Jalan Bhayangkara Medan, Sumut, Selasa (6/3/2018).
Saat ditemui di sela-sela acara, Achmad terlihat sangat bahagia dan bersemangat. Apalagi, keluarganya hadir dan mendampinginya dalam momen membanggakan itu. Achmad mengaku tidak menyangka akan menjadi bintara terbaik dari 399 siswa yang dilatih dan dididik di SPN Sampali Polda Sumut. Dia pun berharap bisa segera mewujudkan harapannya menjadi polisi yang promoter, profesional, modern, dan terbaik.
“Meskipun saya berasal dari keluarga yang kurang mampu, saya selalu bersemangat mengikuti pendidikan. Selama pendidikan, saya dibentuk dan dibina menjadi anggota polisi yang baik,” kata Achmad Chairi.
Dia juga berpesan kepada siswa-siswa angkatan-angkatan SPN Polda Sumut selanjutnya agar selalu bersemangat menjalani pendidikan. “Orang tua sayalah yang mendidik saya seperti ini sehingga saya semangat dan bisa menjadi siswa peraih nilai terbaik selama pendidikan,” kata Achmad Chairi.
Sementara Kepala SPN Sampali Polda Sumut, Kombes Pol Teguh mengatakan, untuk tahun ajaran 2017-2018, SPN Sampali mendidik 400 siswa. Namun, yang dilantik dan diambil sumpahnya oleh Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw hanya sebanyak 399 siswa karena ada satu orang siswa yang meninggal dunia. “Salah seorang siswa sakit saat pelaksanaan pendidikan. Korban meninggal saat dirawat di rumah sakit,” katanya.
Kombes Pol Teguh mengatakan, para siswa dididik selama tujuh bulan di SPN Sampali Polda Sumut, mulai Agustus 2017 lalu. Seluruh siswa dilatih dan dididik untuk mengubah mental, ideologi, kepribadian, fisik, dan kedisiplinan. Satu dari tiga siswa terbaik berasal dari keluarga kurang mampu, yakni Achmad Chairi.
Menurut Teguh, selama menjalani pendidikan di SPN Sampali, Achmad Chairi dikenal sangat sederhana dan mandiri. “Terkadang, teman-temannya ke kantin, dia tidak ke kantin. Kemudian, nyuci baju juga sendiri, tidak menggunakan fasilitas yang ada. Yang bersangkutan sangat mandiri,” tuturnya.
Penutupan pendidikan pembentukan bintara Polri SPN Sampali Polda Sumut tahun ajaran 2017-2018 diisi dengan berbagai atraksi dari para bintara muda. Salah satunya atraksi membongkar seluruh senjata SS1 dan kemudian memasangnya kembali dengan kondisi mata ditutup kain hitam.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait