Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat menemui pengungsi banjir di Tanjung Selamat. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNews.id - Banjir yang melanda Kompleks De Flamboyan, Jalan Flamboyan Raya, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan mulai surut pada Sabtu (5/12/2020). Kendati demikian, ratusan warga masih belum bisa kembali ke rumah mereka masing-masing.

Zunaidi (54) salah seorang warga mengatakan, mereka masih harus bertahan di lokasi pengungsian yang sudah disiapkan pemerintah. Sebab sampai saat ini belum ada izin bagi warga untuk kembali pulang ke rumah.

"Kami hanya diizinkan ke rumah pada siang hari untuk melakukan pembersihan dan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa dipakai. Untuk menetap kembali belum boleh," ujar Zunaidi, Sabtu (5/12/2020) malam.

Hal serupa diungkapkan Ari (28) warga lainnya. Dia menyebut masih harus berada di pengungsian selama curah hujan tinggi.

"Kalau balik sekarang, kita tentunya khawatir juga, apalagi air sungai masih cukup tinggi. Kami di sini dulu lah. Alhamdulillah di sini juga cukup baik kok. Semua kebutuhan terpenuhi, baik pangan, sandang maupun obat-obatan. Malam ini juga sudah tidak sepadat kemarin, karena sebagian pengungsi sudah dipindahkan ke Asrama Arhanud, jadi lebih longgar di sini," kata Ari, pengungsi di Balai Desa Tanjung Selamat.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Arjuna Sembiring menjelaskan, alasan belum memberi izin warga kembali menetap di rumah karena khawatir terjadinya banjir susulan.

"Memang ada beberapa rumah berlantai dua yang sudah bisa ditinggali. Tapi kita belum izinkan karena potensi banjir susulan masih sangat tinggi. Tanggul yang jebol juga belum diperbaiki," katanya.

Menurutnya, banjir susulan berpotensi kembali terjadi seiring masih tingginya curah hujan dalam tiga hari ke depan. Data ini seperti yang diperkirakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan. Diprediksi hujan lebat masih akan terjadi di hulu dan aliran Sungai Belawan sehingga potensi banjir susulan di Perumahan De Flamboyan masih sangat tinggi," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, puluhan rumah di Kompleks De Flamboyan diterjang banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Belawan pada Jumat (4/12/2020) dini hari. Akibat banjir, sebanyak 343 warga perumahan diungsikan. Mereka ditempatkan di Balai Desa Tanjung Selamat dan Asrama Batalyon Arhanud. Banjir ini juga menelan lima korban jiwa dan seorang lainnya masih hilang.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network