MEDAN, iNews.id - Wakil Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Sumatra Utara (Sumut) Ramses Simbolon menyebut ada Calon Wakil Presiden (cawapres) muda yang tidak menunjukkan etika dalam debat pilpres keempat. Debat cawapres ini berlangsung di Jakarta Convention Center, Minggu (21/1/2024) malam.
Ramses menyebut aksi cawapres muda melakukan serangan ad hominem, berbahaya bagi orang muda yang menonton debat tersebut. Apalagi aksi tak beretika sudah ditunjukkan sejak awal debat, di mana Cawapres muda itu meninggalkan podium debat saat diberikan kesempatan bicara.
"Ya, saya mau katakan memang ini bicara etika. Ini contoh yang sangat tidak baik bagi orang muda. Ini di seluruh Indonesia memperlihatkan dia, terlepas dari materi, tapi etika itu harus dijaga. Dia muda, masih muda, Pak Mahfud itu sudah berumur 60 tahun," ujar Ramses di sela-sela nonton barang debat pilpres 2024 di Sekretariat TPD Ganjar-Mahfud Sumut, Jalan Sei Serayu, Kota Medan, Minggu (21/1/2022).
"Dari segi pendidikan, itu jauh jenjangnya, pengalamannya apa lagi. Tapi dia tidak punya etika sama sekali. Kenapa dia gak punya etika, karena dia sendiri gak mengerti apa yang ditanyakannya. Dia bicara inflasi, pemahaman konsep inflasi itu sendiri, gak dipahaminya dengan jelas," katanya.
Ramses menyinggung persoalan inflasi hijau yang ditanyakan cawapres muda itu kepada Mahfud MD. Menurut Ramses, Cawapres muda itu sendiri menunjukkan ketidakpahamannya dengan pertanyaan yang dilontarkan.
"Dia hanya pungut-pungut apa yang menjadi pengertian ini, tapi hakikat dari inflasi itu sendiri dia gak mengerti. Akhirnya perilakunya seperti itu. Bingung sendiri dan meremehkan serta melecehkan orang lain," ucapnya.
Merujuk pada debat yang membahas enam sub tema, yakni pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat serta desa itu, cawapres muda itu ditujukkan kepada sosok cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka.
Gibran pada kesempatan debat itu emang melakukan serangan ad hominem kepada dua pasangan calon wakil presiden lainnya. Dalam situasi perdebatan, ad hominem adalah upaya menyerang lawan debat dengan mengabaikan substansi pendapat dari pihak lawan debat tersebut.
Serangan yang dilakukan justru mengarah pada karakter pribadi dari lawan debat itu sendiri. Yang diserang bukan argumennya, melainkan orang yang mengemukakan argumen tersebut. Tujuan dari ad hominem untuk membuat kesan yang dapat dibenarkan para audiens yang hadir pada perdebatan tersebut.
Serangan ad hominem pertama Gibran ditujukan kepada cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar. Itu ketika Gibran mempertanyakan komitmen peduli lingkungan Muhaimin Iskandar namun membawa botol plastik saat calon lainnya membawa tempat minum sendiri saat debat.
Serangan kedua, Gibran menyebut Muhaimin mendapatkan contekan dari Tom Lembong, Co Captain Timnas Amin yang juga mantan Menteri Investasi Joko Widodo.
Gibran menyebut Muhaimin demikian karena menilai Ketua Umum PKB itu justru tak paham pertanyaan sendiri, karena menganggap apa yang ditanyakan Muhaimin kepadanya sudah dijawab, namun Muhaimin bilang Gibran tak menjawab pertanyaannya.
Sementara ke cawapres 03, Mahfud MD, Gibran bertanya dengan menggunakan istilah asing 'greenflation' yang dianggap ingin menjebak lawan debatnya sebagaimana dia lakukan pada debat cawapres sebelumnya. Begitu Mahfud menjawab pertanyaan terkait greenflation itu, Gibran pun berlagak mencari jawaban Mahfud MD yang dianggap tak menjawab pertanyaannya. Mahfud pun menilai jawaban Gibran tak jelas dan menganggap jawaban itu tak layak ditanggapi.
"Menurut saya ini sangat tidak beretika dan berbahaya bagi kaum muda," kata Ramses.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait