MEDAN, iNews.id - Ramai soal dugaan Murni Teguh Memorial Hospital (MTMH), Medan, Sumatera Utara (Sumut) melakukan kesalahan operasi pada kaki pasien. Pihak rumah sakit pun langsung memberikan klarifikasi.
Sebelumnya pasien berinisial ES warga Kota Sibolga melaporkan RS tersebut ke Polda Sumut atas tudingan malpraktik. Kuasa hukum RS Murni Teguh, Refman Basri mengatakan dokter yang menangani ES sudah sesuai prosedur.
"Dari awal kita sudah menjalin atau melakukan pendekatan terkait perbedaan persepsi dengan pasien, tapi terakhir pasien membuat laporan ke Polda Sumut," kata Refman Basri dikutip iNewsMedan, Rabu (21/12/2022).
Prasojo Sujatmiko yang menangani pasien tersebut menjelaskan pada 23 November 2022 pasien masuk rumah sakit dengan diagnosa tendinopathy achilles atau tumbuh tulang di pergelangan kaki. Sebelumnya juga sudah dilakukan MRI.
"Terdapat osteofit dan sudah dilakukan fisioterapi selama 2 bulan tapi tidak ada perbaikan sehingga diputuskan untuk operasi karena nyeri dan selama ini pasien berjalan dengan menggunakan tongkat," ucap dokter Prasojo Sujatmiko
Pada hari itu juga sekira pukul 18.00, dilakukan prosedur operasi eksisi osteofit (mengikis tulang tumbuh) dengan tim bedah Murni teguh. Yakni, Intra operasi dilakukan pemeriksaan foto X Ray dengan C – Arm untuk melihat ukuran tulang yang tumbuh. Kemudian dijumpai tulang yang tumbuh di kaki kanan lebih panjang dari yang kiri serta kondisi kaki kiri bengkak.
"Operasi yang dilakukan dengan akses tumit kaki kanan dengan panjang 3 sentimeter (cm) dan punggung kaki sepanjang 2 cm mengikis tulang yang tumbuh untuk menghilangkan rasa nyeri yang ada dikemudian hari dan kaki kiri karena masih bengkak saat operasi, tidak dilakukan tindakan dan diberikan obat-obatan terlebih dahulu," ujarnya.
Pukul 19.30 operasi ES selesai. Hingga pada 24 November 2022 dokter Prasojo Sujatmiko mengunjungi ES dan menjelaskan soal kondisi kaki kanan dan kiri. Dokter juga memberikan suntikan pada sisi kiri karena ES mengaku masih sakit.
"Kondisi luka pasien diperiksa, dari awal operasi hingga tanggal 28 November 2022 adalah kering dan baik," katanya.
Pada 6 Desember 2022 pukul 18.00, dr Prasojo Sujatmiko kembali mengunjungi pasien ES. Hasilnya, luka operasi terpantau kering.
"Saya memeriksa luka pasien sudah kering dan dilakukan pelepasan benang jahit total serta dilakukan fisioterapi keesokan harinya," katanya.
Esok harinya, ES sudah bisa berjalan ke toilet sendiri dengan tongkat. ES juga meminta plester luka tetap ditempel agar tidak basah kena air.
Sebelumnya, kasus ini dilaporkan oleh kakak ES, Reynold Simamora ke Polda Sumut. Dia mengatakan jika awalnya adiknya ES kecelakaan sepeda motor di Sibolga. Kak kiri ES pun luka. Namun
Kala itu, kaki kiri ES mengalami luka. Namun selang dua hari kemudian, saat masih dirawat, ES terjatuh lagi di kamar mandi. Sejak itu, kondisi kakinya sebelah kiri semakin parah. Sehingga dibawa ke RS Murni Teguh. Di rumah sakit tersebut ES diminta menjalani terapi.
Dari hasil terapi disimpulkan jika ES harus dioperasi. Tetapi, operasi dilakukan pada kaki kakak ES. Saat itu ES mengeluhkan jika yang sakit di kaki kiri.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait