MEDAN, iNews.id - Rumah Sakit (RS) Hermina Medan bersama MNC Life menggelar seminar bertajuk 'Millenial Parenting untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak'. Kegiatan seminar yang dihadiri puluhan orang itu digelar di Ruang Nakula, Restoran Koki Sunda, Jalan Hasanuddin Medan, Selasa (30/5/2023).
Hadir sebagai pembicara dalam seminar yang juga bekerja sama dengan Morinaga dan Kalbe Nutritionals yakni dokter spesialis anak dr Riri Virzan Putri, psikologi anak Yuliana Lubis dan Regional Sales Head PT MNC Life Assurance Erwansyah Antoro.
Direktur Medis RS Hermina Medan dr Irvan Veryadi mengatakan, cara mendidik anak di era digital saat ini cenderung berbeda dengan era analog sebelumnya. Kalau sebelumnya cara mendidik anak bisa dilakukan langsung secara vertikal, orang tua memberikan perintah atau arahan langsung ke anak-anaknya, kini di era digital ini para orang tua millenial perlu melakukan berbagai penyesuaian. Sehingga arahan yang diinginkan orang tua bisa dipatuhi anak.
"Kalau dulu anak cenderung patuh dan tidak melawan. Jadi bisa secara vertikal. Kalau sekarang enggak bisa. Kalau dipaksa anak justru akan semakin melawan," kata dr Irvan, Selasa (30/5/2023).
Di era digital ini, orang tua harus melakukan pendekatan secara persuasif agar anak mau mematuhi mereka. Itu karena kebanyakan anak cenderung mengeksplorasi dan memutuskan apa yang mereka inginkan dan bukan atas arahan dari orang tuanya.
"Lewat seminar ini kami berikan tips dan trik agar orang tua bisa mengarahkan (keinginan orang tua) sesuai dengan cara yang lebih modern, lebih persuasif," katanya.
Irvan menegaskan, pentingnya orang tua memahami pola millenial parenting agar anak tak menjadi korban masa pengalaman kecil orang tuanya. Karena hal ini justru membuat anak semakin jauh dari pola tumbuh kembang anak yang baik.
"Orang tua yang belum belajar millenial parenting biasanya akan melakukan pola yang sama seperti yang orang tuanya dulu lakukan sewaktu mereka masih kecil. Tapi memang hasil akhirnya anak akan melawan, mungkin seburuk-buruknya keluar dari rumah, cekcok dengan orang rumah, tidak akan sering di rumah karena tidak harmonis karena orang tuanya cenderung memaksa," ucapnya.
Menurutnya perlu teknik khusus untuk menanamkan secara bertahap sesuai usia tumbuh kembang anak. Ada perbedaan perlakuan. Kalau tidak, anak bisa menjadi agresif dan dampak-dampak tumbuh kembang anak yang membuat mood-nya jadi berantakan.
"Apalagi anak terlalu banyak gadget, dia bisa tidak mendengarkan orang tua, terlambat bicara, tidak fokus dan sulit belajar," ujarnya.
Sementara itu, Regional Sales Head PT MNC Life Assurance Erwansyah Antoro mengatakan lewat seminar ini pihaknya berharap para orang tua semakin sadar akan pentingnya tumbuh kembang anak yang semakin kompleks di era digital saat ini. Sehingga perlu perencanaan lebih matang dari orang tua agar pendidikan anak-anak mereka dapat terus berjalan.
"Semakin anak tumbuh dan berkembang, tentunya dana pendidikan berkembang pula. Makanya perlu cara-cara yang baik pula untuk anak-anak kita. Di sisi lain, risiko-risiko yang akan dihadapi oleh orang tua tidak bisa dihindari juga saat memenuhi kebutuhan anak. Ada risiko sakit, kecelakaan, cacat tetap, dimana saat menjalani risiko itu, jika perencanaan dibuat sejak dini, maka pendidikan anak dapat terus berjalan baik," ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait