NEW YORK, iNews.id – Penayangan perdana film James Bond berjudul “No Time to Die” terpaksa ditunda di tengah kekhawatiran penyebaran virus korona. Film baru ini awalnya dijadwalkan tayang perdana di London pada 31 Maret 2020 dan kemudian diluncurkan di seluruh dunia pada April 2020.
Namun, lewat berbagai pertimbangan, pihak James Bond menunda merilis film yang telah lama dinanti-nantikan itu. Pengumuman ini disampaikan lewat akun Twitter resmi James Bond @007.
“MGM, produsen Universal dan Bond, Michael G Wilson dan Barbara Broccoli, hari ini mengumumkan bahwa setelah pertimbangan yang cermat dan evaluasi menyeluruh dari pasar teater global, perilisan No Time to Die akan ditunda hingga November 2020,” demikian cuitan dari akun Twitter resmi James Bond @ 007, seperti dilaporkan AFP, Kamis (5/3/2020).
Dalam akun Twitter itu juga disebutkan, film James Bond “No Time to Die” akan dirilis di Inggris pada 12 November 2020 dengan tanggal rilis di seluruh dunia sekaligus, termasuk peluncuran AS pada 25 November 2020.
“No Time to Die”, cerita ke-25 dari kisah fiksi mata-mata Inggris, bakal menjadi akting terakhir aktor Daniel Craig sebagai 007, setelah membintangi empat film sebelumnya.
Film Bond terakhir “Spectre” yang dirilis pada 2015 memecahkan rekor box office untuk film 2D di China; meraup keuntungan lebih dari 880 juta dolar di seluruh dunia.
Penundaan film terakhir dalam waralaba legendaris itu terjadi di tengah kekhawatiran terhadap epidemi virus korona yang terus meningkat secara global.
Virus itu, yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China, akhir tahun lalu, menginfeksi lebih dari 93.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 3.200, terutama di China. Saat ini banyak negara berjuang mencegah penyebarannya.
Beberapa mulai membatalkan acara-acara besar seperti pertandingan sepakbola, karnaval, konser, dan pertemuan komersial seperti Geneva International Motor Show.
London Book Fair, salah satu pameran perdagangan penerbitan buku terbesar di dunia yang berlangsung dari 10 hingga 12 Maret, juga dibatalkan.
Inggris mengonfirmasi 85 kasus virus korona pada Rabu (4/3/2020), tetapi belum ada kematian. Pemerintah Inggris belum memerintahkan pembatalan acara, tetapi mungkin akan mengambil tindakan itu jika virus terus menyebar.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait