JAKARTA, iNews.id - Gempa bumi magnitudo 5,1 mengguncang Nias Selatan, Sumatera Utara, Jumat (22/7/2022) pagi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memutakhirkan kekuatannya menjadi M4,9.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa yang terjadi berpusat di zona megathrust Batu. Titik koordinat berada pada 0,19° LU - 98,32° BT tepatnya di laut dengan kedalaman 20 km.
"Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona Megathrust Batu yang memiliki magnitudo tertarget mencapai 7,8," ujar Daryono, Jumat (22/7/2022).
Dia memaparkan hasil analisis yang menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme sumber kombinasi pergerakan geser dan naik (oblique thrust fault).
Gempa tersebut berdampak dan dirasakan di Nias Selatan khususnya di Kepulauan Batu mencapai skala intensitas mencapai III-IV MMI. Guncangan dirasakan oleh orang banyak sangat kuat hingga warga lari berhamburan keluar rumah.
"Hasil pemodelan menunjukkan gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya relatif kecil dan belum mampu menimbulkan deformasi dasar laut yang dapat menimbulkan gangguan kolom air laut (tsunami)," kata Daryono.
Hasil monitoring BMKG, menunjukkan telah terjadi 4 aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 3,6.
Diketahui, Kepulauan Batu merupakan daerah rawan gempa dan tsunami. BMKG mencatat gempa dahsyat sudah beberapa kali terjadi pada masa lalu seperti pada 16 Februari 1861 (Magnitufo 8,4) yang memicu gelombang tsunami yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang meninggal.
Selanjutnya di wilayah ini juga pernah terjadi gempa kuat pada 4 Januari 1907 (Mag7,8) menyebabkan timbulnya korban jiwa sebanyak 400 orang.
"Gempa kuat terakhir di Kepulauan Batu terjadi pada 28 Desember 1935 (Mag7,7) menyebabkan beberapa orang mengalami luka-luka," ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait