Prosesi tabur bunga di atas Danau Toba untuk mendoakan dan memberi penghormatan atas ratusan korban kapal tenggelam yang tidak ditemukan. (Foto: Antara)

SIMALUNGUN, iNews.id – Isak tangis mengiringi prosesi tabur bunga oleh ratusan anggota keluarga Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Senin (2/7/2018).

Siang itu, langit di atas Danau Toba cerah dengan semilir angin yang berembus dingin menerpa kulit. Ratusan wajah muram penuh duka menaiki dua buah kapal KMP I dan KMP II Sumut, yang telah dipersiapkan untuk mengangkut keluarga korban KM Sinar Bangun. Kedua kapal pun bertolak dari Pelabuhan Tigaras menuju lokasi penemuan titik koordinat KM Sinar Bangun yang tenggelam di dasar danau.

Dengan mengenakan pakaian keselamatan lengkap, ratusan penumpang kapal membawa sekeranjang bunga indah berwarna warni. Mereka tampak menyiapkan hati dan pikiran untuk prosesi tabur bunga.


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memimpin langsung prosesi penaburan bunga bersama-sama dengan ratusan keluarga korban. Dia tak henti memberi penguatan bagi keluarga yang kehilangan anggota keluarganya dalam tragedi kapal tenggelam tersebut.

Saat prosesi tabur bunga berlangsung, isak tangis keluarga atas ratusan korban yang hilang dalam musibah itu saling bersahut-sahutan. Tangisan histeris itu memecah ketenangan danau. Jelas terasa duka begitu mendalam dirasakan keluarga korban yang masih sulit menerima kenyataan harus terpisah dengan kerabat mereka yang menjadi penumpang kapal nahas tersebut.

"Udah ya, udahlah ya. Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena mereka sudah senang bersama-sama dengan Tuhan penciptanya. Sabar ya Ibu,” ucap Luhut Binsar Panjaitan dengan dialeg bahasa Batak untuk menenangkan keluarga korban.


Bupati Simalungun JR Saragih yang ikut dengan rombongan juga meminta kepada seluruh keluarga untuk mengikhlaskan kepergian korban. Meski berat, namun jalan ikhlas harus bisa diterima.

JR Saragih mengungkapkan, jika pengangkatan korban terus dipaksakan, akan berdampak buruk terhadap kondisi jenazah yang sudah mengalami pembusukan.

"Kalau dibuat pukat, jenazah akan hancur. Apalagi jenazah sudah mulai membusuk. Saya mengajak bapak dan ibu untuk mengikhlaskan korban. Kalau dipaksanakan saya prihatin. Saya sebagai pemerintah mengajak seluruh keluarga memahami kondisi ini,” kata JR Saragih.


Diketahui, prosesi tabur bunga ini dilakukan sebagai penghormatan terakhir atas korban tragedi kapal tenggelam KM Sinar Bangun. Dalam peristiwa kecelakaan itu, 164 korban dinyatakan hilang. Karena meski titik karamnya kapal sudah ditemukan, namun proses evakuasi sulit dijalankan.

Ikut serta prosesi tabur bunga Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi, Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpaw, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Ibnu Triwidodo, Bupati Simalungun JR Saragih, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, Bupati Tobasa Darwin Siagian, Bupati Karo Terkelin Brahmana, mantan Wagubsu Brigjen TNI (Purn) Nurhajizah Marpaung, dan para kapolres dan dandim di wilayah hukum perairan Danau Toba.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network