MEDAN, iNews.id - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau dan sekitarnya berdampak ke wilayah Sumatera Utara (Sumut). Masyarakat di Kota Medan beberapa hari terakhir mengeluhkan jarak pandang yang hanya berkisar 1-5 kilometer pada pagi dan malam hari.
Kepala BMKG Wilayah I Kota Medan, Edison Kurniawan mengatakan, berdasarkan citra satelit sebaran asap menyebar di selatan dan tengah Provinsi Sumut.
"Pergerakan angin yang dominan dari arah tenggara hingga selatan yang membawa partikel asap ke utara termasuk wilayah Medan," kata Edison kepada wartawan di Kota Medan, Sumut, Jumat (20/9/2019).
Selain kiriman asap, kata dia, jarak pandang terbatas yang dikeluhkan warga beberapa hari terakhir disebabkan karena intensitas hujan di daerah tersebut. Turunnya hujan menyebabkan kelembapan udara hingga terjadinya pencampuran antara kabut dan asap.
Kabut asap masih menyelimuti Pontianak, Kalimantan Barat. Kondisi itu mengakibatkan banyaknya warga yang terserang ISPA. (Foto: Dok iNews).
Namun, partikel basah tersebut akan menghilang di siang hari karena menguap, berbeda dengan asap yang dinilai sebagai partikel kering, sehingga bertahan di udara.
"ke depan hotspot dan kabut asap masih perlu diwaspadai meskipun dalam beberapa hari ke depan wilayah Sumut cenderung hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," ujar dia.
Edison menyebutkan, berdasarkan hasil pantauan dari satelit Aqua dan Terra, jumlah titik panas (hotspot) di Sumut berada di Tapanuli Tengah. BMKG mengimbau masyarakat yang terdampak kabut asap menggunakan masker bila ingin beraktivitas di luar rumah.
"Tetap waspada, namun tidak perlu terlalu cemas. Selalu ikuti informasi terbaru BMKG," kata dia.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait