MEDAN, iNews.id - Majelis Ulama Indoneisia (MUI) Kota Medan mengimbau umat Muslim untuk mengumandangkan takbir Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah dari masjid dan musala di lingkungan masing-masing. Tidak dengan melaksanakan takbir keliling di masa pandemi Covid-19.
“Mari kita sambut Hari Raya Idul Fitri dengan penuh kegembiraan dengan melantunkan takbir di masjid maupun mushala. Selain itu hindarilah ikut dalam takbir keliling pada malam takbiran,” kata Ketua MUI Kota Medan Prof Dr H Mohd Hatta, melalui siaran pers yang diterima iNews.id, Jumat (15/5/2020).
Kepada umat muslim di Kota Medan, Hatta meminta untuk menggelar Salat Id di masjid sekitar lingkungan mereka dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Hanya para jemaah dalam kondisi sehat yang mengikuti Salat Id di masjid.
"Jemaah harus mengenakan masker dan membawa sajadah sendiri. Kemudian tidak bersalaman dan berpelukan sebelum maupun sesudah salat. Selanjutnya mencuci tangan sebelum dan sesudah salat," ucapnya.
Kepada Khatib, Hatta menyarankan mempersingkat khutbah yang disampaikan.
“Khusus imam, disarankan meringankan bacaan dengan ayat-ayat pendek dan mengakhirinya dengan qunut nazilah. Setelah khutbah Idul Fitri, seluruh jemaah kami minta untuk segera pulang ke rumah masing-masing,” ucapnya.
Selanjutnya bagi umat Muslim yang ingin melaksanakan Salat Id di rumah, Hatta pun menyampaikan tata cara pelaksanaan yang harus dilakukan. Pertama, niat untuk Salat Id sendiri atau berjamaah. Lalu, mengucapkan takbiratul ihram dan diteruskan dengan membaca doa iftitah.
“Salat dilaksanakan 2 rakaat. Pada rakaat pertama membaca takbir sebanyak 7 kali dan di rakaat kedua membaca takbir sebanyak 5 kali. Diantara takbir membaca subhanallah wal hamdulillah wa lailahaillah wallahu akbar dengan suara pelan. Kemudian membaca Alfatiha dan membaca surat pendek. Rukuk sampai salam dilakukan seperti melaksanakan shalat fardu,” kata Hatta.
Editor : Stepanus Purba_block
Artikel Terkait