Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpaw (kiri) saat gelar perkara kasus penembakan oleh Wakapolres Lombok Tengah Kompol Fahrizal (tengah) kepada adik iparnya di Mapolda Sumut, Kamis (5/4/2018). (Foto: DOK/iNews.id)

MEDAN, iNews.id – Kasus penembakan yang dilakukan Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Lombok Tengah, Kompol Fahrizal (41) terhadap adik iparnya, Jumingan (33), hingga tewas, masih misteri. Penyidik Ditreskrimum Polda Sumatera Utara (Sumut) belum bisa mengungkap motif penembakan karena kondisi kejiwaan Kompol Fahrizal masih labil. Saat ini, pelaku sudah diserahkan ke rumah sakit jiwa (RSJ) untuk mendapat perawatan.

Direktur Reserse Kriminal (Dirreskrimum) Polda Sumut Kombes Pol Andi Rian mengatakan, Kompol Fahrizal diserahkan ke RSJ Medan untuk mendapatkan observasi kejiwaan yang lebih intens dari para ahli. Kondisi Kompol Fahrizal diharapkan segera membaik agar polisi bisa menggali motifnya menembak adik iparnya hingga tewas pada Rabu, 4 April 2018.

“Untuk mempermudah penanganan, Fahrizal sudah kami bantarkan sejak kemarin ke RSJ Medan. Meski begitu, kasus pidananya akan tetap dilanjutkan,” kata Andi Rian kepada wartawan di Medan, Selasa (17/4/2018).

Andi Rian sebelumnya juga mengatakan, untuk memeriksa kejiwaan Fahrizal, pihaknya melibatkan tim psikiater dan ahli-ahli dari internal maupun eksternal Polri dalam mengobservasi kejiwaan Kompol Fahrizal. Hal ini sesuai dengan petunjuk dari tim forensik kejiwaan Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dengan melakukan pemeriksaan kejiwaan selama 14 hari.

“Kompol Fahrizal merasa kalau dirinya seolah-olah masih dalam pekerjaan. Malah dia mengatakan kepada penyidik, udah dulu ya. Saya capek kali ini. Mau pulang dulu,” ujar Andi Rian meniru perkataan Fahrizal saat diperiksa penyidik.

Untuk membantu penyidikan yang sedang berjalan, penyidik juga sudah melibatkan Labfor Cabang Medan DALAM meneliti senjata dan proyektilnya serta jejak tembakan pada pakaian korban. Selain itu, polisi melibatkan kedokteran forensik untuk meneliti kondisi bekas-bekas tembakan pada jasad korban.

Andi Rian mengaku, sampai saat ini penyidik sudah memeriksa 18 orang saksi. Sebagian besar saksi hanya mendengar suara letusan yang berasal dari rumah orang tua Fahrizal di Jalan Tirtosar Gang Keluarga, Kelurahan Bantan, Medan Tembung. Sementara dari pihak keluarga, penyidik memeriksa enam orang.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network