MEDAN, iNews.id - Banjir yang melanda tujuh kecamatan di Kota Medan dan sebagian wilayah Deliserdang, Jumat (4/12/2020). Banjir tersebut diduga disebabkan hujan dengan intensitas ringan dan lebat yang terjadi merata di seluruh wilayah Sumut.
"Selama seminggu terakhir, wilayah Sumut dilanda oleh hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin," kata Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Edison Kurniawan.
Tingginya curah hujan menyebabkan sejumlah daerah di Sumut dilanda bencana alam mulai dari tanah longsor hingga banjir.
"Banjir yang terjadi di Medan, Deli Serdang, Langkat, Binjai, Asahan, Tebing Tinggi, Serdangbedagai, Pematangsiantar, dan Simalungun. Selanjutnya longsor di wilayah Karo dan Deliserdang," ucapnya.
Edison mengatakan cuaca ekstrim yang terjadi saat ini dikarenakan cuaca Siklonik berupa Tropical Siklon BUREVI di wilayah Srilanka dan adanya pusat tekanan rendah di Laut Filipina.
"Kondisi ini membentuk pertemuan angin dan belokan angin di wilayah pantai timur, lereng timur dan pegunungan Sumut," ucapnya.
Kondisi ini memicu pertumbuhan awan-awan konvektif, sehingga terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Medan dan Deliserdang serta beberapa daerah di Sumut.
"Kondisi udara di Kota Medan juga cukup labil dan kelembaban udaranya yang tinggi. Situasi ini mendukung terbentuknya awan-awan hujan," ucapnya.
Editor : Stepanus Purba_block
Artikel Terkait