SIMALUNGUN, iNews.id - Kecelakaan maut melibatkan Toyota Kijang Innova dan truk Hino di jalur KM 14–15 Siantar–Medan, Nagori Batu Langit, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun. Kejadian ini menyebabkan dua orang tewas.
Kepala Unit Penegakan Hukum pada Satuan Lalu Lintas Polres Silamungun, Ipda Winokto Silitonga menjelaskan, kronologi kejadian berawal Innova melaju kencang di tengah hujan deras yang melanda kawasan Tapian Dolok dan menyebabkan jalanan licin pada Senin (14/7/2025) pukul 18.30 WIB.
Kijang Innova dengan nomor pelat BK 1125 IG yang dikemudikan oleh Rudianto Saragih dan membawa dua penumpang, yakni Edwar Janer Damanik dan Eli Sahriani Damanik itu melaju dari arah Siantar menuju Medan dengan kecepatan tinggi.
Ketika melintasi tikungan dengan arah sedikit ke kiri, Innova kehilangan kendali dan selip akibat jalan yang basah. Akibatnya, kendaraan tersebut masuk ke jalur kanan.
Saat bersamaan dari arah berlawanan melaju truk Hino BB 8888 NE yang dikemudikan oleh Frantoni Hutagalung dari arah Medan menuju Siantar.
Kecepatan tinggi dan jarak terlalu dekat menyebabkan tabrakan tidak dapat dhindari. Benturan keras menyebabkan pengemudi Innova, yakni Rudianto Saragih dan penumpangnya Edwar Janer Damanik, tewas.
"Kedua kendaraan tidak dapat menghindar dan terjadi tabrakan frontal yang sangat dahsyat. Suara benturan terdengar sangat keras dan mengguncang warga sekitar," ujar Ipda Winoko.
Sementara satu penumpang lainnya, Eli Sahriani Damanik terluka parah dan dilarikan ke RS Vita Insani Pematangsiantar untuk mendapat perawatan intensif.
"Dua korban jiwa ini adalah kepala keluarga yang sedang dalam perjalanan. Sungguh tragis kehilangan yang dialami keluarga mereka," katanya.
Sedangkan, sopir truk Hino, Frantoni Hutagalung selamat. Berdasarkan hasil investigasi awal, sopir truk tidak bersalah karena berada di jalur yang benar saat kejadian.
Menurutnya, faktor utama penyebab kecelakaan, yaitu kecepatan tinggi mobil Innova yang tidak sesuai dengan kondisi jalan.
Meskipun jalan tersebut merupakan jalan nasional lurus dan mendatar dengan lebar 6,50 meter dan memiliki marka, tidak ditemukan rambu peringatan di lokasi kejadian.
Kerugian material dari peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp 50 juta, dengan kedua kendaraan mengalami kerusakan parah. Investigasi lebih lanjut masih terus dilakukan.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait