MEDAN, iNews.id - Puluhan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menyampaikan mosi tidak percaya kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Sekjen FSPMI, Toni Erikson Silalahi mengatakan, mosi tidak percaya ini karena kaum buruh merasa Edy Rahmayadi mengkhianti janjinya saat Pilgub Sumut. "Kami sangat kecewa kepada Gubernur Sumatera Utara karena dua kali kami menggelar aksi unjuk rasa namun sama sekali tidak pernah ditemui gubernur," kata Erikson di sela-sela aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sumatera Utara, Senin (5/11/2018).
Menurut Erikson, janji Edy Rahmayadi menjadikan Sumut bermartabat hanya omong kosong belaka setelah dia berhasil menjadi gubernur. Erikson mengungkapkan bahwa FSPMI merupakan salah satu elemen buruh yang mendukung Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada 2018 lalu.
Erikson juga menyayangkan sikap Gubernur Sumut yang dua kali mengabaikan permintaan buruh untuk bertemu membicarakan persoalan buruh. "Oleh karena itu, kami pekerja buruh yang tergabung dalam FSPMI Sumatera Utara menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatera Utara," katanya.
Aksi demonstrasi ini merupakan buntut dari penolakan buruh terhadap UMP Sumatera Utara tahun 2019 sebesar Rp2.303.403 atau hanya naik 8,03 persen dibandingkan UMP tahun 2018 sebesar Rp2.132.188. "Kami meminta agar Gubernur Sumatera Utara merevisi UMP Sumut. Karena UMP sumut saat ini sudah ketertinggalan jauh dibandingkan dengan UMP dari provinsi lain," tandas Erikson.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait