JAKARTA, iNews.id - Wakil Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Musa Rajekshah melayat ke rumah Nurul Aridin di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Ijeck yang juga Ketua DPD Golkar Sumut periode 2020-2025 itu tampak menyampaikan turut berduka atas meninggalnya putri Nurul, Maura Magnalia Madyaratri.
Musa Rajekshah membagikan momen saat dirinya bertemu Nurul Arifin yang menjabat Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.
"Saya beserta seluruh keluarga turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Maura Magnalia Madyaratri, putri dari Ibu Nurul Arifin, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Bapak Mayong Suryo Laksono," tulis Ijeck, dikutip dari akun Instagram pribadinya.
"Semoga almarhumah diterima segala amal baik dan pahalanya serta diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, amin," kata Ijeck.
Sesuai rencana, usai disemayamkan di rumah duka di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, akan digealr prosesi Misa malam ini. Jenazah Maura Magnalia bakal dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, 26 Januari 2022, sekitar pukul 10.00 WIB.
Nurul Arifin dan suaminya Mayong Suryo Laksono sebelumnya mengungkapkan kondisi sang putri, Maura Magnalia Madyaratry sebelum meninggal, Selasa (25/1/2022). Maura meninggal karena henti jantung.
Mayong menduga kondisi putrinya belakangan ini sedang drop. Pasalnya, dia sedang sibuk mengurus wisuda S2 di Sydney University yang akan digelar bulan depan. Saat dilarikan ke rumah sakit, kondisi Mayra Magnalia memang lemas dan suhu tubuhnya dingin.
"Jadi sudah lemas, sudah dingin. Enggak tahu, karena mungkin kondisinya lagi drop, dia tidak tidur, dia lagi mengurusi wisudanya bulan depan. Dia akan wisuda dari Sydney University, baru selesai S2," kata Mayong saat ditemui bersama Nurul Arifin, Selasa (25/1/2022).
Maura juga sempat mengobrol dengan sang ayah. Dia bahkan masih sempat berkirim pesan dengan temannya. Namun, Selasa pagi tadi, Maura ditemukan dengan keadaan lemas tergeletak di ruang makan.
"Tadi malam jam 1 dia masih ngobrol sama mas Mayong, dia masih chattingan sama temennya. Terus udah gitu, setengah lima pas kami bangun dia udah ngegelaprok di meja makan. Jadi itu sih yang terjadi," tutur Nurul Arifin.
Keluarga berusaha membawa Maura ke rumah sakit untuk segera mendapat penanganan medis. Namun sayang, nyawa perempuan 28 tahun itu tak bisa tertolong. Dokter menyebut Maura mengalami henti jantung.
"Tadi kami bawa ke rumah sakit jam 5 pagi, dinyatakan meninggal pada 5.37 WIB. Jadi, sempat ada waktu 37 menit dan tidak tertolong," ujar Mayong.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait