MEDAN, iNews.id - Menteri Pendidikan, Kebudyaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menggenjot pembelajaran tatap muka (PTM) hingga 80 persen. Saat ini, sekolah yang mengelar PTM di Sumut baru mencapai 47 persen yang didominasi SMP dan SMA.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan pihaknya akan memperluas pelaksanaan PTM di Sumut ke tingkat SD dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Namun upaya tersebut baru akan dilakukan capaian vaksinasi pelajar sudah sesuai target yang ditetapkan.
“Kami akan upayakan mempercepat vaksinasi untuk pelajar, sejak kurang lebih tiga bulan lalu kita terus dorong ke pelajar agar PTM semakin luas. SD dan PAUD kita akan pertimbangkan karena anak-anak ini sangat butuh tatap muka di usianya,” kata Gubernur Edy Rahmayadi, Senin (25/10/2021).
Hingga 23 Oktober 2021 kata Edy, ada 22 kabupaten/kota di Sumut yang berada di level 3, kemudian sembilan kabupaten/kota level 2 dan dua kabupaten/kota level 1. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri PTM bisa dilakukan daerah di bawah level 4. Karena itu, Pemprov Sumut akan mendorong peningkatan PTM terbatas dan memperkuat pengawasan protokol Kesehatan.
“Tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi seperti vaksinasi tenaga pengajar dan pelajar. Belajarnya juga dua kali seminggu dan dua jam per hari, dan tidak diperbolehkan buka kantin. Kita akan dorong sekolah-sekolah untuk memenuhi syarat-syarat PTM,” kata Edy.
Sementara itu, Menteri Nadiem Makarim berharap, PTM terbatas di Sumut bisa segera meningkat ke angka 80%. Dia juga menekankan agar SD dan PAUD segera diberlakukan PTM, karena menurutnya dampak sekolah jarak jauh sangat besar untuk anak-anak SD dan PAUD.
“Riset kami dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ), kita kehilangan 1 tahun pembelajaran. Bisa permanen dampaknya dan ini bisa menyebabkan learning loss terbesar dalam sejarah Indonesia, belum lagi yang putus. Dan ternyata dampak terbesar PJJ paling besar pada anak SD dan PAUD, mereka yang paling butuh tatap muka, dampaknya bisa permanen,” kata Nadiem.
Nadiem meminta agar vaksinasi di Sumut semakin dipercepat, karena bukan hanya masalah pembelajaran, ini juga terkait keberlangsungan sekolah-sekolah swasta.
“Kita harus percepat sekolah bisa PTM, termasuk yang swasta. Banyak sekolah swasta yang kesulitan finansial karena orang tua murid banyak yang tidak mau membayar uang sekolah,” kata Nadiem.
Editor : Stepanus Purba_block
Artikel Terkait