LANGKAT, iNews.id - Polres Langkat, Sumatera Utara (Sumut) terus berupaya mencari dan menyelidiki hilangnya tiga anak di lokasi pekerjaan parit perkebunan sawit. Polisi sempat menghentikan pencarian karena lokasi kejadian jadi tontonan warga.
Hampir dua pekan upaya pencarian terus dilakukan polisi untuk menemukan keberadaan tiga bocah warga Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat yang menghilang secara misterius pada 18 Oktober 2020 lalu. Proses pencarian dilakukan polisi dengan menggali tumpukan tanah yang berada di areal perkebunan PT LNK dengan alat berat.
Penggalian ulang ini dilakukan untuk memeriksa secara detail di TKP yang diangggap mencurigakan. Namun, lagi-lagi ketiga anak berusia tujuh tahun atas nama Yogi Tri Herlambang, Nizam Auvar Reza dan Alfisa Zahra belum ditemukan.
Kepolisan belum dapat menyimpulkan terkait dugaan tindak pidana terkait hilangnya tiga anak tersebut. Polisi sempat menghentikan proses pencarian karena lokasi kejadian justru menarik perhatian warga.
"Kemarin kami hentikan setelah 10 hari pencarian. Alasannya karena lokasi hilangnya ketiga anak ini jadi tontonan yang luar biasa dari masyarakat sekitar. Sehingga itu mengganggu kami dalam proses pencarian," ucap Kasat Reskrim Polres Langkat, Iptu Muhammad Said Husen.
Namun, dihentikannya pencarian itu hanya untuk sementara. Polisi juga memastikan telah memasang garis polisi di sejumlah lokasi terakhir ketiga bocah tersebut terlihat.
"Tapi bukan kami hentikan. Artinya ada lokasi yang kami tutup dan dipasang police line. Kami butuh situsasi yang tenang untuk fokus melakukan pencarian," ucapnya.
Sebelumnya ketiga anak ini diketahui sedang melihat sebuah alat berat yang bekerja membuat selokan di desa mereka. Tak lama kemudian mereka dilaporkan hilang oleh keluarga.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait