Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat memberikan pengarahan di pembukaan sekolah cakada PDIP, Rabu (26/8/2020). (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNews.id - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri angkat bicara terkait calon Wali kota Medan di Pilkada Serentak 2020. Megawati menjelaskan keputusan terkait siapa yang ditunjuk sebagai calon kepala daerah di pilkada merupakan hak prerogatifnya sebagai Ketua Umum PDIP.

Megawati mengatakan terpilihnya dirinya sebagai Ketua Umum PDIP merupakan hasil kongres partai. Dalam kongres tersebut, dia juga mendapatkan hak prerogatif untuk menetapkan keputusan final partai.

"Urusan rekomendasi itu sudah otorisasi saya, karena saya dipilih oleh kongres partai, semua mesti tahu itu. Kongres partai lah memberikan namanya hak prerogatif. Jadi bukan mau maunya saya itu hak prerogatif kepada saya. Ya kalau mau dicabut ya nanti di kongres partai kalau tidak disetujui," kata Megawati dalam pidatonya di Pembukaan Sekolah Cakada PDIP Gelombang II secara daring, Rabu (26/8/2020).

Megawati mengatakan saat ini ada kader partai yang marah karena tidak diberikan rekomendasi di pencalonan kepala daerah. Karena itu, Mega mengatakan bahwa dirinya telah memecat kader tersebut.

"Nah, ada orang tidak direkom terus ngamuk. Lah pikir loh. Ini gimana. Katanya kader partai? Ya sudah aturan partainya gimana? Ya saya pecat. Iya dong, fair," kata Megawati.

Kepada kader tersebut, Megawati mempersilakan untuk kecewa kepadanya sebagai pribadi. Namun kemarahan tersebut tidak bisa disampaikan kepada Ketua Umum PDIP.

"Mau marah sama saya ya boleh. Tapi marahnya hanya pribadi. Kalau sebagai ketum, nggak bisa. Karena (rekomendasi calon kepala daerah) itu adalah hak saya. Supaya tahu loh. Supaya tahu," ujar Presiden RI kelima itu.

Pada kesempatan itu, Megawati juga sempat menyinggung betapa secarik surat rekomendasi calon kepala daerah yang ditandatanganinya sangat dinanti banyak orang. Jika saja dia mau memperjualbelikannya, akan banyak orang yang bersedia membayar uang. Namun, hal itu tak pernah dilakukannya.

"Kalau ada yang bilang bahwa ketum itu menjual rekomendasi, kalian saya panggil. Ini adalah karena keputusan partai yang direkomendasi oleh ketua umumnya," ucapnya.


Editor : Stepanus Purba_block

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network