MANDAILING NATAL, iNews.id - Ratusan warga Desa Simangambat, Kabupaten Mandailingi Natal (Madina), Sumatera Utara, menyaksikan proses autopsi mayat Irwan Efendi di tempat permakaman umum (TPU) setempat, Sabtu (21/5/2022) sore. Autopsi dilakukan lantaran ada dugaan Irwan Efendi tewas dibunuh oleh adik kandungnya.
Tim dokter forensi RS Bhayangkara Polda Sumatra Utara, menggali kembali makam Irwan Efendi untuk melakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Setelah makam digali dan jasad diletakkan di meja, area lokasi autopsi ditutup menggunakan terpal plastik biru dan dibatasi garis polisi. Walaupun begitu, tak menyurutkan antusiasme masyarakat menyaksikan proses autopsi tersebut. Mereka memadati areal permakaman.
Sebab, korban yang tewas diduga akibat dibunuh adik kandung cukup menarik perhatian masyarakat. Dugaan pembunuhan baru terkuak setelah korban dimakamkan dua bulan lalu.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, pembunuhan dilakukan adik kandung korban bersama ketiga temannya. Polisi telah menangkap para tersangka, termasuk pelaku utama, MA yang merupakan adik kandung korban.
Kasus ini bermula saat pelaku bersama 3 rekannya hendak membawa korban berobat ke Kota Medan akibat depresi yang diderita saat masih hidup. Pelaku MA tak tahan dengan kakaknya yang kerap mengamuk hingga meresahkan warga.
"Namun saat dalam perjalanan menuju Medan, korban meninggal dunia karena mulutnya ditutup lakban dan wajah ditutup karung. Korban diduga kehabisan nafas selama dalam perjalanan," kata KBO Satreskrim Polres Mandailing Natal Ipda Bagus Seto.
Polisi menyita sejumlah barang bukti terkait pembunuhan itu. Seperti, lakban untuk menutup mulut korban dan tali rafia. "Keempat pelaku terancam hukuman 12 tahun penjara," ujar Ipda Bagus Seto.
Editor : Agus Warsudi
mandailing natal polres mandailing natal kasus pembunuhan korban pembunuhan motif pembunuhan pelaku pembunuhan polda sumatera utara
Artikel Terkait