MEDAN,iNews.id - Pemerintah Kota (Pemko) Medan menggelar uji coba pembelajaran tatap muka selama pandemi Covid-19. Uji coba dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Medan. Dalam simulasi yang digelar, proses pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan selama dua kali seminggu denga durasi 2 jam sehari.
Kepala Sekolah SMPN 7 Medan Irnawati mengatakan uji coba belajar tatap muka dilakukan sesuai anjuran pemerintah yakni 25 persen untuk kehadiran siswa setiap harinya.
Sebelum memasuki lingkungan sekolah para siswa sebelumnya dicek suhu tubuhnya dan diwajibkan mengikuti protokol kesehatan.
"Kami juga mendata keadaan siswa apakah flu, demam dan seterusnya, ujarnya.
Dikatakannya, 32 orang siswa itu dibagi di empat kelas sehingga di tiap kelasnya terdapat delapan orang dengan durasi pembelajaran maksimal dua jam. Dalam seminggu, tiap siswa hanya hanya dua kali pertemuan untuk tahap awal ini.
"Ini sosialisasi pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan. Video akan disebar di group WhatsApp kelas agar anak dan orang tua tahu bagaimana tata cara masuk ke sekolah sampai ke dalam ruang belajar. Sehingga kita berusaha semaksimal mungkin mencegah terjadinya penularan," katanya.
Jumlah siswa di SMPN 7 Medan sebanyak 802 orang dan memiliki 25 ruang belajar. Jika nantinya belajar tatap muka benar-benar dilaksanakan di bulan Juli, akan ada 200 orang siswa yang masuk setiap harinya. Setiap kelas nantinya akan diisi delapan orang siswa.
"Ruang belajar tidak kurang. Kalau dibagi 25 persen, masih cukup hanya dengan satu shift saja, masuk pagi. Ini hanya hari ini saja dilakukan. Kita tunggu arahan di bulan Juli apakah diizinkan untuk tatap muka" katanya.
Di halaman sekolah yang berada di Jalan Adam Malik, Medan itu, salah seorang orang tua siswa, Ahmad Ronal Sihotang, mengatakan, pembelajaran tatap muka sudah sangat diharapkan karena sudah satu tahun lebih murid belajar di rumahnya masing-masing dan tidak saling kenal teman dan guru.
Sementara itu, seorang siswa kelas VII, Vanissa Humaira Wimas mengatakan, dibandingkan belajar secara daring di rumah, dia lebih memilih pembelajaran tatap muka. Siswa dapat lebih mengerti mata penjelasan mata pelajarannya. Jika ada masalah dengan jaringan internet, maka akan menghambat pembalajaran.
Dia memahami bahwa saat ini memang sedang pandemi, karena itu selama pembelajaran dia akan tetap menerapkan protokol kesehatan. Menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Jadi lebih baik ya di sekolah," katanya.
Editor : Stepanus Purba_block
Artikel Terkait