MEDAN, iNews.id - TNI Angkatan Udara (AU) akhirnya angkat bicara terkait kasus oknum anggota TNI AU yang diduga mengamuk dan merusak rental play station (PS) di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Soewando Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey mengungkapkan, kejadian tersebut bermula saat anak dari seorang anggota TNI AU, Pelda Muhammad Chalik memperbaiki PS ke rental.
Saat hendak diambil, ternyata PS milik anak Pelda Chalik belum diperbaiki. Pemilik rental PS malah meminta uang sebesar Rp100.000 sebagai biaya cas. "Hal ini tentu menyebabkan Pelda Chalik cekcok dengan petugas kasir rental play station tersebut yang kemudian dicegat oleh satpam," ujarnya, Selasa (25/9/2018).
Menurut Lengkey, Pelda Chalik dan pemilik rental PS, Joni terlibat perkelahian setelah terlibat adu mulut. "Sang pemilik toko bersama rekannya mengeroyok anggota saya. Tak hanya itu, anggota saya juga dipukul dengam stik baseball berbahan besi," tutur Lengkey.
Akibat pengeroyokan tersebut, Pelda Chalik mengalami luka-luka di bagian wajah dan pinggang, sehingga harus mendapat perawatan di rumah sakit. "Jadi permasalahannya karena Pelda Muhammad Chalik tidak terima diminta bayaran oleh pihak jasa rental PS sementara PS anaknya belum diperbaiki," tandas Lengkey.
Terkait dugaan perusakan rental PS yang dilakukan personel TNI AU, Lengkey membantah hal tersebut. Menurut Lengkey, pada saat kejadian teman Pelda Chalik dari TNI AU hanya ingin menjemput rekannya. "Jadi mereka hanya datang untuk jemput rekan mereka serta meminta penjelasan," ujarnya.
Namun, kata Lengkey, persoalaan tersbeut kini sudah diselesaikan kedua pihak dengan jalur kekeluargaan. “Pemilik PS sudah meminta maaf. Dan saya menyaksikan langsung perdamaian itu,” ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait