MEDAN, iNews.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan tidak pernah memasang target secara khusus di 100 hari kerja pertama sejak pelantikan. Dia dilantik bersama Wakil Wali Kota Aulia Rachman memimpin ibu kota Provinsi Sumatra Utara pada 26 Februari silam.
"Sejak awal sudah disampaikan, tidak ada yang spesifik atau khusus untuk target 100 hari harus mencapai apa. Karena program yang buat untuk satu periode, bukan per tiga bulan," ujar Bobby di Medan, Selasa (8/6/2021).
Mantu Presiden Joko Widodo ini mengakui, masih banyak yang perlu dilakukan agar dapat segera dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Kota Medan.
Ditambah lagi, dia telah meluncurkan lima program prioritas utama Pemkot Medan dalam tiga bulan atau 100 hari atas kepemimpinannya untuk segera diwujudkan.
"Untuk mencapai lima program prioritas ini, kami butuhkan dukungan pendapatan asli daerah (PAD). Kita harus melakukan perbaikan, sekaligus menutup kebocoran PAD. Mudah-mudahan dengan dukungan dan bantuan seluruh 'stakeholder' bisa tercapai," katanya.
Bobby juga meluruskan akibat adanya keluhan terkait Peraturan Wali Kota (Perwal) Medan Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pemberian Dana Jasa Pelayanan Kepada Warga Pelayan Masyarakat yang ditafsirkan Pemkot Medan tidak lagi memberikan bantuan kepada pelayan masyarakat yang berusia di atas 60 tahun.
"Itu tidak benar, maksudnya tidak seperti itu. Sebagai contoh penggali kubur, masa penggali kubur usianya di atas 60 tahun. Lalu magrib mengaji usianya tidak 60 tahun lagi, dan itu perpanjangan dari perwal yang sudah ada," katanya.
Terkait e-parking, Bobby menyebut selain baru diterapkan di kawasan Kesawan, mudah-mudahan akan dirambah lagi ruas jalan lainnya dengan tidak hanya melibatkan satu perbankan saja.
"Masyarakat bisa menggunakan banyak perbankan, dan kita tidak mengarahkan kepada satu jasa bank. Hari ini kan masih ada keterbatasan, sistemnya kita perbaharui. Mudah-mudah semua bisa menggunakan barcode dan e-money," tutur Bobby.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait