JAKARTA, iNews.id - Ketua Mahkamah Agung HM Syarifuddin melantik dan mengambil sumpah tujuh Hakim Agung, Selasa (19/10/2021). Pelantikan dan pengambilan sumpah ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden Joko Widodo Nomor: 116/P Tahun 2021 tanggal 30 September 2021 tentang Pengangkatan Hakim Agung.
Satu di antaranya yakni Brigadir Jenderal TNI Tama Ulinta Boru Tarigan sebagai Hakim Agung Kamar Militer. Dia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Pengadilan Militer Utama.
Jenderal TNI bintang satu ini merupakan kelahiran Medan, 3 Maret 1965. Dia berasal dari Karo, Sumatera Utara sekaligus menjadi jenderal perempuan pertama asal Karo.
Tama Ulinta Tarigan merupakan lulusan Sepawamil 1990 dari kecabangan Korps Hukum (Chk). Dia mendaftarkan diri ke Sekolah Perwira Wajib Militer (sekarang Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia) setelah lulus Sarjana Hukum di Universitas Sumatera Utara (USU).
Selama berkiprah di militer, Tama mengenyam pendidikan magister dan doktoral. Dia memperoleh gelar magister kenotariatan dari USU tahun 2005 dan gelar doktor dalam bidang administrasi kebijakan bisnis dari Universitas Trisakti.
Jenderal Tama mengawali dinas militernya di bagian kehakiman Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan sebagai anggota kelompok bantuan, penasihat dan penyuluhan hukum. Tiga tahun kemudian, Tama dipindahtugaskan sebagai kepala urusan tata usaha dan administrasi di Mahkamah Militer Medan.
Pada tanggal 1 Oktober 1996, Tama memperoleh kenaikan pangkat menjadi Kapten. Sehubungan dengan hal tersebut, jabatannya dinaikkan menjadi Kepala Kepaniteraan di Mahkamah Militer Medan.
Dia lalu diangkat sebagai Hakim Militer di Pengadilan Militer Medan pada tahun 2002. Kemudian memperoleh kenaikan pangkat menjadi mayor pada 2002 dan dimutasi ke Pengadilan Militer Palembang pada tahun 2007 dan menjabat sebagai wakil kepala pengadilan tersebut satu tahun kemudian. Dengan jabatannya yang baru, pangkat Tama dinaikkan menjadi letnan kolonel pada 2008.
Pada 2013 dia dilantik sebagai Kepala Pengadilan Militer Jakarta. Satu tahun kemudian pangkatnya dinaikkan menjadi kolonel.
Sempat gagal mengikuti seleksi Hakim Agung, Tama diangkat menjadi Kepala Pengadilan Militer Tinggi Medan pada 2019. Dia memperoleh kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal. Kemudian dipindahkan ke Pengadilan Militer Utama di Jakarta pada 2020. Selanjutnya diangkat menjadi Wakil Kepala Pengadilan Militer Utama pada 2021.
Diketahui, tujuh nama Hakim Agung ini merupakan pilihan dari 11 orang yang diajukan Komisi Yudisial ke Komisi III DPR. Ketujuhnya merupakan calon Hakim Agung yang telah lulus menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di DPR RI pada Senin (20/9/2021).
Tujuh Hakim Agung yang akan dilantik dan diambil sumpahnya adalah:
1. H. Dwiarso Budi Santiarto, S.H., M.Hum., sebagai Hakim Agung Kamar Pidana. Jabatan sebelumnya adalah Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung.
2. Jupriyadi, S.H., M.Hum., sebagai Hakim Agung Kamar Pidana. Jabatan sebelumnya adalah Hakim Tinggi pada Badan Pengawasan.
3. Dr. Prim Haryadi, S.H., M.H., sebagai Hakim Agung Kamar Pidana. Jabatan sebelumnya adalah Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum.
4. Suharto, S.H., M.Hum., sebagai Hakim Agung Kamar Pidana. Jabatan sebelumnya adalah Panitera Muda Perkara Pidana Khusus Kepaniteraan Mahkamah Agung
5. Yohanes Priyana, S.H., M.H., sebagai Hakim Agung Kamar Pidana. Jabatan sebelumnya adalah Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Pontianak.
6. Dr. H. Haswandi., S.H., S.E., M.Hum., M.M., sebagai Hakim Agung Kamar Perdata. Jabatan sebelumnya adalah Panitera Muda Perkara Perdata Khusus Kepaniteraan
7. Brigadir Jenderal TNI Dr. Tama Ulinta Br Tarigan, S.H., M.Kn., sebagai Hakim Agung Kamar Militer. Jabatan sebelumnya adalah Wakil Kepala Pengadilan Militer Utama.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait