MADINA, iNews.id - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara mendesak polisi segera menangkap sosok dibalik akun media sosial yang menghina Pondok Pesantren (Ponpes) Musthafawiyah Purbabaru. Akun tersebut mengunggah foto yang memicu kemarahan ribuan netizen, khususnya masyarakat NU.
Ketua GP Ansor Madina Ahmad Rijal Lubis mengatakan, Musthafawiyah merupakan pesantren tertua dan terbesar di Sumatra dan memiliki ratusan ribu alumni yang tersebar di seluruh dunia dengan berbagai profesi. Itu artinya jasa Mustahafawiyah sangat besar bagi bangsa ini terutama dalam dunia pendidikan Islam.
"Jika polisi tidak segera menangkap pelaku, kami khawatir nanti akan banyak gerakan-gerakan yang tidak bisa kami antisipasi. Bisa saja gerakan dari alumni Musthafawiyah, gerakan warga NU bahkan masyarakat," ujar Rijal di Kantor PC NU Madina, Senin (8/2/2021).
Menurutnya, bagi mereka (Ansor), Ponpes Musthafawiyah merupakan ruh-nya NU di Sumut dan Syech Musthafa Husein sebagai pendiri Musthafawiyah juga sekaligus pendiri NU Sumut.
"Oleh karena itu tidak ada yang boleh menghina Musthafawiyah apalagi dengan kalimat keji dan kotor. Kami keluarga besar Ansor sangat menghargai dan menghormati Musthafawiyah karena jasanya sangat besar bagi umat Islam di Sumut," katanya
Secara organisasi, Ansor mendesak polisi segera menangkap pelakunya di manapun bersembunyi. Jika polisi tidak bertindak, Ansor dan Banser yang akan mencari pelakunya dengan cara tersendiri.
"Langkah awal kasus ini kami serahkan ke polisi untuk mengusut dan menangkap pelakunya. Namun jika tidak ada tindakan, sekali lagi jangan salahkan jika anggota kita bertindak dengan caranya masing-masing," ucapnya.
Dalam kondisi saat ini, Rijal yang juga alumni Musthafawiyah berharap masyarakat NU dan alumni agar tetap menahan diri. Percayakan ke polisi untuk menangani kasus tersebut.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait