Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo berjanji akan membantu nelayan agar teri medan bisa mendunia dan diekspor ke berbagai negara. (Foto: Nurul Amanah)

MEDAN, iNews.id - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menilai pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut presiden memiliki hak berkampanye agak mengkhawatirkan. 

Hal itu karena pernyataan tersebut akan memicu ketidaknetralan aparat negara dan menurunkan kualitas demokrasi. 

"Kalau mulai dengan statement baru ikut kampanye, maka saat ini agak mengkhawatirkan. Karena proses tidak netral pasti berjalan. Dan itu akan menurunkan kualitas demokrasi," kata Ganjar usai berkampanye di Kampung Nelayan Kurnia, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/1/2024). 

Ganjar menegaskan, ketentuan yang mengatur presiden boleh berkampanye memang ada. Namun ketentuan itu hanya untuk presiden yang akan kembali maju. 

"Aturannya boleh dah harus cuti. Tapi sebenarnya ketentuan itu untuk presiden yang mau maju lagi, yang incumbent. Kalau tidak, lebih baik netral semuanya. Seperti perintah presiden waktu itu, kepada kepala daerah, TNI/polri dan ASN seluruhnya harus netral," katanya. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan pernyataan soal keberpihakan dalam pemilu dan pemilihan presiden (pilpres) pada Rabu, 24 Januari 2024 lalu.

Presiden menyebut ketentuan mengenai kampanye telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Bagian kedelapan UU tersebut membahas kampanye pemilu oleh presiden, wakil presiden, dan pejabat negara.

Detail mengenai hak kampanye presiden dan wakil presiden termaktub dalam pasal 299, yang juga mencakup hak kampanye bagi pejabat negara.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network