SIMALUNGUN, iNews.id – Tim SAR gabungan tak menyerah untuk terus mencari korban hilang dan bangkai Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara. Mereka melepaskan jaringan pukat harimau untuk mendeteksi lokasi titik kapal nahas tersebut.
Metode ini membuahkan hasil, di hari ke-11, jaring pukat diduga berhasil menjerat objek di bawah Danau Toba. Puluhan petugas gabungan berupaya mengangkat tali tambang yang mengikat pukat tersebut namun tak berhasil. Hal itu karena diperkirakan berat objek itu mencapai hingga satu ton.
Tim Basarnas pun akhirnya menyewa alat krane milik perusahaan swasta untuk digunakan menarik objek berat yang tersangkut tersebut. Hingga saat ini, proses penarikan masih berlangsung. Mereka berharap, alat berat itu mampu menarik objek yang ditemukan di dasar danau tersebut.
Informasi yang dirangkum, satu dari dua kapal KMP yang membawa pukat harimau dibawa bersandar ke Pelabuhan Tigaras untuk memuat krane. Pukul 12.30 WIB krane itu dimasukkan ke dalam kapal untuk dibawa ke lokasi tersangkutnya jaringa pukat. Pencarian juga mengerahkan alat Remotely Operation Underwater Vehicle (ROV) yang mampu menampilkan visual sampai kedalaman 500 meter di bawah air. Pencarian dihentikan sementara pukul 14.00 WIB, untuk istirahat para petugas.
Pencarian korban akan terus dilakukan. Bahkan, Basarnas telah memperpanjang waktunya hingga tiga hari ke depan. “Proses pencarian korban hilang akibat tenggelamnya KM Sinar Bangun kita perpanjang hingga Sabtu 30 Juni 2018 nanti. Penambahan ini waktu ini dilakukan sebagaimana perintah dari Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi,” ujar Kepala Basarnas Medan, Budiawan, Kamis (28/6/2018).
Sementara itu, tampak konsentrasi massa dari kelurga penumpang kapal dan pengunjung yang menyaksikan proses pencarian di Pelabuhan Tiga Ras sudah berkurang. Diperkirakan seratusan orang membentuk kerumunan di pinggiran dermaga, daftar korban, dan tenda-tenda posko.
Dari peristiwa kapal tenggelam itu, 18 penumpang selamat, tiga ditemukan tewas dan sedikitnya, sesuai laporan pihak keluarga 164 belum ditemukan.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait