KARO, iNews.id – Polres Tanah Karo terus menyelidiki insiden ambruknya tembok penahan longsor di lokasi pemandian air panas Daun Paris Raja Berneh yang merenggut tujuh korban jiwa dan menyebabkan 9 lainnya terluka pada Minggu (2/12/2018). Sudah ada lima saksi yang diperiksa, termasuk pemilik lokasi wisata tersebut.
Kanit Reskrim Polres Tanah Karo Ipda Togu Siahaan mengungkapkan, sudah memeriksa lima saksi untuk pengembangan penyelidikan insiden tersebut. Namun belum ada penetapan tersangka atas kasus ini.
"Kami sudah memanggil pemilik pemandian atas nama Eppianto Sembiring bersama dengan empat saksi lainnya untuk diminta keterangan," kata Togu, Selasa (4/12/2018).
Dalam penyelidikan tersebut, saksi Eppianto dicecar 23 pertanyaan oleh penyidik. Namun statusnya masih sebatas saksi. "Ini masih lidik. Belum ada penetapan tersangka karena kami masih menggali keterangan saksi dan mengumpulkan sejumlah barang bukti. Sejauh ini pemilik usaha cukup kooperatif," ujarnya.
Diketahui, petakan di pagi hari itu menyebabkan 7 orang tewas dan 9 lainnya luka-luka terkena reruntuhan tembok pemandian air panas Daun Paris. Para korban merupakan mahasiswa Universitas Prima Medan. Mereka tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) yang sedang menggelar kegiatan malam keakraban antara mahasiswa baru dengan seniornya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait