MEDAN, iNews.id – Malang nasib Fajah Noval Ilmi (10) warga Jalan Raya Medan Binjai KM 11,5 Gang Harun Al Rasyid Nomor 19, Kota Medan, Sumatera Utara ini tujuh tahun hidup tanpa tempurung kepala.
Noval pun kini harus bertahan menjaga kepalanya dengan sangat hati-hati agar tidak terkena infeksi lantaran tidak memiliki tempurung kepala akibat kecelakaan tujuh tahun silam. Derita yang dialami Noval bermula ketika dia bersama ibundanya, Rabiatun sedang menyeberang jalan. Nahas, Noval keserempet sepeda motor hingga sempat koma selama dua bulan di rumah sakit umum pusat (RSUP) Adam Malik Medan pada Desember 2010 silam.Fajar Noval Ilmi terlihat ceria bercengkerama dengan keluarga meski sudah tujuh tahun hidup tanpa tempurung kepala. (Foto: iNews.id/Eka Hetriansyah)
Akibat benturan keras di bagian kepalanya, Noval harus berkali-kali menjalani operasi di bagian kepalanya pada 2011. Seiring berjalannya waktu hingga memasuki tahun 2017, hasil operasi di bagian kepala Noval mengalami infeksi yang mengakibatkan kepalanya membesar diakibatkan banyak cairan yang menumpuk di kepalanya.
Pada Oktober 2017 lalu, Noval kembali menjalani operasi dan sebagian tengkorak kepalanya terpaksa dibuang karena tidak dapat dipakai lagi karena telah terinfeksi. Namun, ketiadaan biaya memaksa Noval hanya menjalani perawatan seadanya di rumah. Apalagi, orang tua Noval hanya bekerja sebagai penarik becak.
Kini, Harianto hanya bisa berharap ada dermawan yang bersedia mengulurkan tangan untuk membantu pembiayaan pengobatan anaknya agar segera dipasang batok kepala kembali. "Harapan saya semoga ada orang yang mau membantu pengobatan anak saya supaya bisa punya batok kepala lagi," ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki