TAPANULI UTARA, iNews.id - Video mesum mirip Sekretaris Daerah (Sekda) Tapanuli Utara (Taput) berinisial IS viral di media sosial. Dalam foto yang beredar tampak dia beradegan mesra diduga dengan mantan ajudannya berinisial TS yang kini menjadi ASN di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kota Bandung, Jawa Barat.
Informasi diperoleh iNews, foto yang viral diduga diambil dari rumah dinas sekda pada tanggal 2 Maret 2021. Keduanya diketahui sama-sama lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
IS alumni IPDN tahun 1992, sedangkan TS lulusan 1994. Keduanya diduga berkenalan karena satu almamater di IPDN dan TS bertugas pertama kali di Dinas Kominfo Taput.
Selanjutnya IS diduga memindahkan perempuan berparas cantik ke bagian Sekretariat sebagai ajudan Sekda Taput. Setelah beredar video mesum mirip keduanya, IS mengusulkan perpindahan TS tahun 2022 ke DPMD Kota Bandung.
Saat hendak mengonfirmasi video dan foto viral, IS yang baru keluar dari ruangan memilih untuk diam dan hanya tersenyum.
"Kenapa foto-foto begitu," ujar IS sambil berjalan menuju mobil dinasnya berpelat nomor BB 6 A, Senin (24/6/2024) pukul 17.00 WIB.
Sebelumnya, Polres Taput sudah melayangkan panggilan kepada ASN berinsial TS diduga pemeran perempuan dalam video syur tersebut.
“Penyidik telah melayangkan surat pemanggilan kepada oknum ASN berinisial TS yang saat ini berdinas di Pemprov Jabar yang diduga menjadi pemeran wanita dalam video mesum mirip oknum Sekda Taput,” ujar Kasi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing, Kamis (20/6/2024).
Sejauh ini, Polres Taput sudah memeriksa empat saksi yang mengaku pernah menonton video tersebut secara langsung, masing-masing berinisial TS, BP, RGS, dan RBL serta IS diduga menjadi pemeran pria.
Polisi juga akan berkonsultasi dengan ahli hukum pidana untuk memastikan kebenaran video tersebut dan masih mencari barang bukti lainnya guna mempermudah proses penyelidikan.
Dalam pengusutan video mesum yang viral ini, Polres Taput sudah mempersiapkan langkah-langkah penyelidikan ke depan, termasuk akan berkoordinasi dengan tim IT Polri.
"Untuk memastikannya akan kami bawa ke ahli IT atau forensik untuk mengetahui keasliannya. Penyelidikan masih sedang berjalan hingga saat ini," ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait