TAPANULI, iNews.id - Sengketa lahan antara warga Desa Binasari, Kecamatan Angkola Selatan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara dengan pihak perkebunan kelapa sawit sudah berlangsung 12 tahun. Berbagai cara sudah dilakukan untuk mendapatkan kembali lahan mereka. Namun, hingga kini tidak ada tanggapan yang serius dari pemerintah setempat.
Pemerintah masih terkesan tidak peduli atas persoalan yang selama ini dihadapi warga. Menurut salah seorang warga, Rohma Siregar, lahan yang dia miliki kini sudah diambil alih oleh pihak perkebunan kelapa sawit.
Kini, dia terpaksa membuka warung kecil-kecilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Rohma berharap, lahan yang telah diambil alih bisa dikembalikan, sehingga dia dan keluarganya bisa bercocok tanam kembali.
Sengketa lahan antara warga dengan pihak perkebunan kelapa sawit sudah berlangsung cukup lama. Sengketa itu bermula ketika perusahaan kelapa sawit secara sepihak mengambil alih lahan yang selama ini dimanfaatkan warga untuk bercocok tanam.
Lahan tersebut merupakan lahan pemberian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara, karena warga mengikuti program transmigrasi lokal pada 1997. Warga berharap melalui program rakyat bicara iNews, pemerintah setempat bisa mendengarkan keluhan mereka. Sehingga, ada langkah yang bijak untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Video Editor: Khoirul Anfal
Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait