get app
inews
Aa Text
Read Next : Buntut Mahar Cek Palsu di Pacitan, Kemenag Minta KUA dan Penghulu Lebih Berhati-hati

5 Fakta Batu Meteor Hitam yang Jatuh di Tapanuli Tengah dan Dibeli Kolektor AS

Jumat, 20 November 2020 - 13:26:00 WIB
5 Fakta Batu Meteor Hitam yang Jatuh di Tapanuli Tengah dan Dibeli Kolektor AS
Josua Hutagalung (33), pemilik batu meteor asal Kabupaten Tapanuli tengah (Tapteng). (Foto: iNews/Raymond)

JAKARTA, iNews.id - Penjualan meteor hitam yang jatuh di rumah salah satu warga Desa Satahi Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut) menyita perhatian publik. Benda luar angkasa tersebut telah dibeli seorang kolektor asal Amerika Serikat (AS) seharga Rp200 juta.

Dirangkum iNews, meteor ini jatuh dari langit menimpa rumah Josua Hutagalung (33) warga Dusun Sitahan Barat, Tapteng pada Sabtu (1/8/2020). Kondisi cuaca ketika itu tidak sedang hujan namun terdengar bunyi gemuruh kuat.

Josua yang merupakan pembuat peti mati sedang bekerja saat mendengar bunyi benturan keras menghantam atap rumahnya. Begitu dicek, atap seng sudah berlubang dan terdapat batu hitam terpendam dalam tanah serta mengeluarkan asap.

Kejadian ini kemudian viral setelah diunggah ke media sosial. Bahkan Josua mengaku sempat ada yang menelpon dan menawarinya Rp1 miliar untuk membeli meteor tersebut. Ketika itu, Josua tak ingin menjual berapapun harga yang ditawar karena menganggapnya sebagai benda keberuntungan.

Setelah empat bulan berlalu, warganet dikejutkan dengan kabar meteor tersebut telah terjual. Bahkan sempat beredar informasi nilai penjualan mencapai Rp26 miliar dan telah diklarifikasi Josua sebesar Rp200 juta, plus Rp14 juta untuk perbaikan atap rumah.

Berikut 5 fakta batu meteor yang jatuh di Sumut, dirangkum iNews.id;

1. Meteor jatuh diawali gemuruh

Batu meteor seberat kurang lebih 2 Kg ini jatuh di atas rumah warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Sabtu (1/8/2020) sore. Cuaca ketika itu tidak hujan, namun sempat terdengar suara gemuruh kencang di langit.

Selain jatuh di atas rumah Josua Hutagalung, serpihan meteor juga terpancar ke wilayah persawahan dusun tersebut. Batu luar angkasa berwarna hitam dipastikan sebagai meteor dan bukan sampah antariksa.

2. Ditawar Rp200 juta hingga Rp1 Miliar

Josua mengunggah beberapa foto meteor yang jatuh di atas rumahnya ke media sosial. Postingannya pun viral dan jadi perbincangan warganet. Dia juga menerima telepon yang menawar uang Rp200 juta untuk membeli meteor. Bahkan ada yang menghubunginya dengan menawar mencapai miliaran.

"Semalam itu bang ada yang nawar Rp1 M. Saya gak tahu dia serius atau tidak, tapi tetap saya tidak akan jual," ujar Josua.

3. Hoaks harga meteor Rp26 miliar

Setelah empat bulan berlalu, heboh beredar kabar meteor tersebut telah terjual seharga Rp26 miliar. Bahkan disebutkan Josua kaya mendadak. Namun kabar tersebut dibantah, Josua mengaku hidupnya tak banyak berubah.

Josua mengakui telah menjual meteor tersebut kepada  seorang warga asing yang mengaku bernama Jared pertengahan Agustus lalu. Tapi, batu itu hanya dibanderolnya Rp200 juta ditambah Rp14 juta untuk penjualan atap seng rumah.

"Tidak benar batu meteor saya laku puluhan miliar. Saya kecewa disebut kaya mendadak gara-gara batu itu. Total uang yang saya terima hanya Rp214 juta," kata Josua ketika dihubungi via telepon, Rabu (18/11/2020).

4. Pembeli meteor seorang kolektor asal AS

Jared Collins penggemar benda luar angkasa yang tinggal di Bali menceritakan jika dia diminta tolong seorang calon pembeli asal Amerika untuk mengecek batu meteor milik Josua. Dia kemudian memeriksa keaslian meteorit dan melindungi batu tersebut dari kemungkinan kerusakan maupun kontaminasi, serta melaporkan fakta-fakta yang didapat.

Jared Collins kemudian berangkat ke Sumut dan bertemu dengan Josua. Sementara terkait nilai transaksi telah disetujui Josua Hutagalung dengan pembeli melalui komunikasi langsung tanpa melibatkan Jared Collins.

Josua menetapkan harga yang kemudian disetujui calon pembeli tersebut. Baik Josua maupun warga Amerika yang menjadi pelanggannya itu sepakat prosesnya adil dan diterima dengan baik kedua belah pihak.

5. Uang penjualan meteor dibagi-bagi ke keluarga

Josua mengaku, uang hasil penjualan dia bagi-bagikan kepada keluarga. Dia juga berbagi rezeki kepada anak yatim piatu dan warga di dua dusun tempat tinggal yakni Dusun Sitahan Barat dan Aek Nabali.

Selain itu, dia menggunakan uang penjualan batu meteor untuk memperbaiki rumah yang dia tempati selama ini. Rumah itu peninggalan dari orang tuanya.

Menurunya, kendati batu meteor itu menghasilkan uang yang cukup banyak, kehidupan keluarganya masih seperti dulu. Dia tidak kaya mendadak, hidupnya tidak sedikit pun berubah, tetap seperti dulu sebelum memiliki benda angkasa tersebut.

"Saya tetap bekerja sebagai buruh di perkebunan sawit di kampung saya ini," ujarnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut