7 Fakta Menarik Pilgub Sumatera Utara, Nomor 5 Mengejutkan
MEDAN, iNews.id – Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) menjadi salah satu Pemilukada yang paling menarik perhatian. Berdasarkan hasil quick count yang dirilis oleh sejumlah lembaga survey, pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah unggul dalam perolehan suara dengan 57,07 persen. Sementara rivalnya Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus hanya memperoleh dukungan 42,93 persen.
Perjalan Pilgub Sumut diwarnai sejumlah drama yang mengejutkan banyak pihak. Dari gagalnya petahana maju dalam kontestasi hingga drama perayaan kemenangan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah pascahitungan cepat sejumlah lembaga survei.
Berikut sejumlah fakta menarik selama perjalanan proses Pilgub Sumut 2018 yang berhasil dirangkum oleh iNews.id.
1. Petahana Tengku Erry Nuradi Gagal Maju di Pilgub
Fakta yang mengejutkan dalam Pilgub Sumut kali ini yakni gagalnya sang petahana Tengku Erry Nuradi ikut dalam kontestasi. Tengku Erry yang sudah mengantongi dukungan dari sejumlah partai politik, tiba-tiba ditinggalkan oleh sejumlah partai pendukung yang mengalihkannya kepada calon lain. Ironisnya pada saat itu Tengku Erry Nuradi difavoritkan sejumlah lembaga survei karena mengantongi tingkat elektabilitas paling tinggi.
2. Dari Tiga Paslon Mendaftar, Hanya 2 yang Ditetapkan KPU
Pendaftaran Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut di KPU awalnya diikuti tiga pasangan calon. Pasangan yang pertama mendaftar adalah Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah kemudian pasangan JR Saragih-Ance Selian dan yang terakhir pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Namun pada akhirnya hanya dua pasang yang ditetapkan oleh KPU menjadi Calon Gubernur yakni pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Sedangkan pasangan JR Saragih-Ance Selian dinyatakan gugur karena dugaan pemalsuaan tanda tangan dalam legalisir ijazah JR Saragih.
3. Hasil Survei Pilgub yang Beragam
Fakta lain dalam Pilgub Sumut adalah beragamnya hasil survei dari sejumlah lembaga terkait dengan elektabilitas pasangan cagub-cawagub. Sejumlah lembaga survei memfavoritkan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah untuk menang dalam Pilgubsu Sumatera Utara. Namun demikian, ada juga lembaga survei yang memfavoritkan pasangan Djarot-Sihar yang unggul tipis dalam Pilgub Sumut.
4. Pencalonan Djarot-Sihar Menuai Penolakan dari Kader PPP Sumut
Jelang masa-masa akhir pendaftaran, PDIP pada akhirnya berhasil merayu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP untuk memberikan dukungan mereka kepada pasangan Djarot-Sihar. Namun pilihan DPP PPP ini mendapatkan penolakan dari pengurus DPW PPP Sumut. Ketua PPP Sumut Yulizar Parlugutan Lubis bahkan dicopot dari posisi oleh DPP PPP karena terus menyuarakan penolakan pencalonan Djarot-Sihar.
5. Partai Pendukung JR Saragih-Ance Selian Alihkan Dukungan ke Edy-Ijeck
Gagalnya JR Saragih-Ance Selian maju dalam pilgub lantas membuat partai pendukung pasangan ini menjadi rebutan dari kedua pasangan cagub-cawagub. Namun, jelang akhir masa kampanye, kedua partai politik ini memilih memberikan dukungannya kepada pasangan Edy-Ijeck sekaligus melengkapi dukungan partai politik kepada pasangan ini.
6. DPT Pilgub Sumut Mencapai 9 Juta Lebih
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilgub Sumut 2018 sebanyak 9.052.529 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 4.485.964 pemilih laki-laki dan 4.566.565 pemilih perempuan, yang akan mencoblos di 27.478 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dari 33 Kabupaten/Kota di Sumut, DPT terbanyak di Kota Medan yang mencapai 1.520.301 jiwa. Sedangkan DPT paling rendah ada Kabupaten Pak-Pak Bharat yakni hanya 31.824 jiwa.
7. Edy Rahmayadi Unggul di Hasil Quick Count
Pasangan Edy-Ijeck (Eramas) unggul dari pasangan Djarot-Sihar (Djoss) dalam hitung cepat. Eramas unggul 57,07% sementara Djoss yang hanya memperoleh 42,93% suara. Menyambut keunggulan ini, Pasangan Eramas mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh rakyat Sumut atas dukungan yang diberikan. Sementara itu, Djarot mengungkapkan pihaknya akan menunggu hasil real count oleh KPU.
Editor: Himas Puspito Putra