Buron 9 Bulan, Pelaku Begal di Medan Tewas Ditembak Polisi
MEDAN, iNews.id – Buronan pelaku begal yang diburu Satuan Reskrim Polrestabes Medan sejak Desember 2017 tewas diterjang timah panas, Rabu (8/8/2018) dini hari. Tindakan itu terpaksa dilakukan polisi lantaran pelaku hendak melawan saat penyergapan.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan, anggotanya melepaskan tembakan saat penangkapan Afandri Simagunsong alias Bangun ke arah bagian dada sebelah kiri karena pelaku begal tersebut coba menyerang petugas dengan sebilah golok saat diamankan.
"Pelaku tewas dan saat ini jasadnya sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk proses autopsi," kata Yudha di Mapolrestabes Medan, Rabu (8/8/2018).
Dia mengungkapkan, pelaku merupakan komplotan begal yang melakukan aksi pembegalan terhadap korban Rudi Wanto (28) warga Jalan Timah Putih, Sukaramai, Kecamatan Medan Area, pada Desember 2017 silam. Peristiwa itu terjadi 13 Desember 2017, di mana aksi komplotan begal itu terekam CCTV milik warga.
"Hasil penyelidikan, pelaku teridentifikasi bagian kelompok Raja Amin Siregar alias Raja yang sebelumnya sudah diamankan oleh petugas beberapa waktu lalu," ujarnya.
Usai penangkapan Raja, polisi langsung mengembangkan kasus dan memburu pelaku lainnya yakni Afandri Simagunsong alias Bangun. Saat penangkapan pertama pada 22 Februari 2018, pelaku meloloskan diri dari sergapan petugas dengan cara melompat ke atap rumah, kemudian menyeberang ke gedung sekolah tak jauh dari kediamannya.
“Kami dapat informasi pelaku yang menjadi target incaran terlihat di Medan. Hasil penyelidikan akhirnya mengarah ke lokasi pelaku untuk dilakukan penyergapan. Namun dia kembali mencoba kabur hingga diberikan tindakan tegas,” kata Yudha.
Diketahui, pelaku begal sadis itu ditangkap ketika melintas di Jalan S Parman, Medan, dengan mengendarai sepeda motor. Dari hasil pengembangan, komplotan begal sadis Raja CS ini sudah beraksi sebanyak puluhan kali di sejumlah titik di Kota Medan. "Pengakuannya, mereka sudah beraksi di 14 titik di Kota Medan," tuturnya.
Editor: Donald Karouw