Debat Cawapres, Ganjar-Mahfud Jadi Jawaban Persoalan Agraria di Indonesia

MEDAN, iNews.id - Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Sumatra Utara (Sumut) kembali menggelar nonton bareng (nobar) debat Pilpres 2024 yang disiarkan dari Jakarta Convention Center (JCC). Nobar ini dihelat di Kantor Sekretariat TPD Ganjar-Mahfud Sumut di Jalan Sei Serayu Nomor 52 Kota Medan, Minggu (21/1/2024).
Gelaran nobar ini dihadiri langsung para pengurus TPD Ganjar-Mahfud Sumut, pengurus dan kader partai pendukung serta anggota kelompok relawan pendukung Ganjar-Mahfud.
Wakil Ketua TPD Ganjar-Mahfud Sumut Ramses Simbolon menilai pada debat cawapres ini, Mahfud MD sukses menunjukkan kematangan dan pengalaman dalam penyelesaian sengketa-sengketa tanah di Indoensia. Debat keempat pilpres ini diketahui mengangkat enam subtema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
"Beliau (Mahfud MD) selalu menekankan pada bagaimana penerapan hukum agraria. Jadi dia bicara tentang sertifikasi distribusi dan lain sebagainya. Dia sungguh-sungguh memahami betul bagaimana hukum agraria itu harus dijalankan. Konsepnya sendiri dia pahami, cara menjalankannya dia pahami," kata Ramses, Minggu (21/1/2024).
Ramses percaya dengan pengalaman yang dimiliki Mahfud MD, masyarakat yang sedang memiliki persoalan tanah kini punya optimisme persoalan mereka yang tak selesai-selesai bisa dituntaskan jika Ganjar-Mahfud memimpin Indonesia untuk 5 tahun ke depan.
"Patut lah yakin, bisa diselesaikan dengan landasan hukum dan operasional yang sangat spesifik. Itu yang kita lihat dari debat ini," ujar Ramses.
Sementara itu untuk cawapres yang lain, Ramses menilai mereka masih berkutat pada keinginan-keinginan dan harapan penyelesaian. Bukan langkah konkret penyelesaian. Bahkan dia menyinggung salah seorang cawapres yang berpikir terlalu dangkal menyamakan reforma agraria dengan sertifikasi tanah.
"Yang lain, bagaimana itu sebagai sebuah kegiatan yang operasional, gak ngerti. Bagaimana dangkalnya pemahaman hukum agraria dari salah satu cawapres, hukum agraria diidentikkannya dengan sertifikasi. Kan sangat dangkal ini," ucapnya.
Ramses menyebut Ganjar-Mahfud jadi jawaban atas persoalan agraria di Indonesia, khususnya di Sumut yang jumlah kasus sengketa tanahnya cukup tinggi. Ganjar-Mahfud disebut mampu melahirkan solusi pasti, bukan solusi yang angan-angan.
Ramses pun memuji penegasan Mahfud soal aktivis lingkungan yang berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi bukan sebagai objek hukum, melainkan subjek hukum, saat mereka memperjuangkan kelestarian lingkungan. Penerapan keputusan itu dinilai akan mampu melindungi para aktivis dari kriminalisasi.
"Jadi kita berharap lah. Memang ekomoni hijau yang dicanangkan tidak hanya batas retorika, tapi lengkap dengan operasionalnya. Mudah-mudahan, ayo kita para aktivis lingkungan, para aktivis agraria, kemudian para pencinta masyarakat adat, tentu kita sangat optimis dengan apa yang dijabarkan oleh Mahfud pada debat tadi," ucapnya.
Editor: Donald Karouw