Diduga Jadi Korban Malapraktik, Kulit Pasien RSUP Adam Malik Melepuh

MEDAN, iNews.id – Nomi Milala (54), warga Jalan Bunga Ncole 8, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, hanya bisa terbaring lemah di ruang Rindu A1.2 RSUP Haji Adam Malik Medan. Nomi harus merasakan sakit luar biasa karena hampir seluruh kulitnya melepuh setelah mengonsumsi obat dari dokter. Keluarga menduga dokter telah melakukan malapraktik dengan memberikan obat yang salah kepada Nomi.
Menurut anak korban, Tison Sembiring Gurukinayan, kejadian itu bermula saat sang ibu masuk ke RSUP Haji Adam Malik pada Sabtu, 6 Januari 2018 lalu karena mengalami stroke ringan dan gula darah cukup tinggi. Setelah dirawat intensif kurang lebih tiga minggu, Nomi diperbolehkan pulang pada Rabu, 24 Januari 2018, karena kondisinya semakin membaik. Dokter juga memberikan enam jenis obat untuk dikonsumsi selama proses berobat jalan.
“Sampai di rumah, kami makan bersama dan selanjutnya mamak (ibu) minum obat yang diberikan dokter. Sekitar jam 10 malam, mamak merasa seluruh badannya panas,” kata Tison saat ditemui iNews.id di RSUP Haji Adam Malik, Rabu (31/1/2018).
Karena tidak tahu penyebabnya, keluarga tetap menyarankan Nomi mengonsumsi obat dari dokter. Pada Kamis, 25 Januari 2018 siang, kedua mata Nomi mulai memerah. Sorenya, mata Nomi mengeluarkan kotoran cukup banyak, bahkan tidak bisa dibuka lagi. Selama itu pula, Nomi masih tetap minum obat dari dokter.
“Tanggal 25 malam, mamak minta dibawa kerumah sakit karena tidak bisa menahan sakit dan muntah terus. Bintik-bintik hitam juga mulai muncul di badan mamak. Kami akhirnya membawa mamak ke Adam Malik pada Jumat, 26 Januari 2018 sekitar pukul 04.32 WIB,” ungkapnya.
Saat dibawa ke rumah sakit, Nomi sudah mulai mengalami peradangan cukup parah di seputar rongga mulut dan lidah. Badan merah-merah dan berbintik hitam di hampir sekujur tubuhnya. Keluarga akhirnya curiga penyebab kondisi Nomi karena mengonsumsi obat dari dokter. Mereka menyampaikannya kepada dokter jaga. Keluarga juga mengembalikan obat yang dikonsumsi Nomi ke RSUP Haji Adam Malik Medan.
“Kami menanyakan soal obat yang dikonsumsi mamak dan kaitannya dengan kondisi mamak yang kulit di sekujur tubuhnya melepuh. Namun, pihak rumah sakit enggak pernah mengakui ini berawal dari kesalahan mereka memberikan resep obat kepada mamak setelah dinyatakan sembuh dari penyakit stroke ringannya,” papar Tison.
Pantauan iNews.id, kondisi tubuh Nomi sangat memprihatinkan. Hampir seluruh kulitnya melepuh, termasuk kulit kukunya. Oleh pihak rumah sakit, tubuh pasien hanya dibalut perban putih dan disemprot dengan air pendingin untuk mengurangi rasa panas yang dikeluhkan pasien.
Sementara itu, Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik Masahadat membantah pihaknya tidak memberikan informasi terkait sakit yang dialami Nomi Milala, seperti yang dituduhkan anak pasien. “Anak pasien sudah menandatangi info concern terkait dengan kondisi pasien yang menyatakan dia paham dan mengerti terkait kondisi yang diderita pasien. Info concern itu formulir edukasi kepada keluarga pasien” ujar Masahadat, Rabu (31/1/2018), saat ditemui di ruangan Humas RSUP H Adam Malik Medan.
Masahadat mengakui, pada 27 Januari 2018 lalu, Humas RSUP Haji Adam Malik sudah menerima komplain dari keluarga korban. Selanjutnya pihak Humas Adam Malik memfasilitasi pertemuan antara keluarga pasien dengan pihak dokter untuk menjelaskan kondisi pasien. “Saat diberitahukan kepada keluarga pasien tidak masalah, keluarga mengaku paham, sudah selesai pada saat itu. Karena itu kami heran tiba-tiba timbul masalah seperti ini lagi,” papar Masahadat.
Saat ditanya terkait diagnosis penyakit pasien, Masahadat beralasan pihaknya hanya memfasilitasi keluhan dari keluarga pasien. Dokter yang menangani pasien lebih tahu diagnosis penyakit Nomi. Namun, saat diminta untuk dipertemukan dengan dokter yang menangani pasien, Masahadat berdalih dokter sudah pulang karena jam kunjungan sudah berakhir.
Editor: Maria Christina