Djarot ke 2 Pasar dan Ziarahi Makam Raja Pertama Kesultanan Langkat

ASAHAN, iNews.id – Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Djarot Saiful Hidayat mengunjungi Kabupaten Asahan, Senin (4/6/2018). Dia memanfaatkan waktunya untuk mengunjungi dua pasar rakyat dan berziaran ke makam raja pertamam Kesultanan Langkat.

Djarot mengunjungi dua pasar, yakni Pasar Pekanan di Desa Aek Songsongan dan Pasar Pekanan di Kecamatan Rahuning. Pasar tradisional dinilai merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Berbelanja di pasar tradisional menunjukkan bahwa berbelanja tidak identik dengan jual beli, melainkan membangun silaturahmi. Ada aspek kekeluargaan dan kekerabatannya.

“Kita itu bukan manusia yang hanya berhadapan dengan logo dan harga. Jadi dengan seperti ini, kita bersilaturahmi dan bercakap-cakap. Inilah keunggulan pasar-pasar rakyat itu yang susah digantikan dengan pasar-pasar modern,” ucapnya.

Djarot mengatakan, karena aspek kekeluargaan dan kekerabatan itulah, dia lebih suka ke pasar tradisional. Termasuk saat tinggal di Jakarta, dia lebih memilih berbelanja ke pasar tradional. “Saya lebih suka seperti ini. Kalau ke pasar tradisional, saya usahakan belanja. Ini juga untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan,” kata cagub yang diusung PPP dan PDIP tersebut.

Dalam kesempatan itu, Djarot mengatakan, masyarakat menjelang Lebaran, pemerintah perlu mengantisipasi harga ayam yang sering kali tinggi dibandingkan hari-hari biasa. Selain juga harga komoditas lain seperti bawang merah dan ayam. “Meskipun begitu, dari yang saya lihat tadi harga kebutuhan pokok masih stabil. Yang perlu dijaga adalah harga bawang merah, ayam dan telur agar tidak terlalu mahal menjelang Lebaran nanti,” ucapnya.

Selain mengunjungi pasar pekanan, mantan wali kota Blitar dua periode itu juga berziarah ke Makam Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah yang berlokasi di daerah Pulau Raja. Di makam Raja Pertama Kesultanan Asahan ini, Djarot yang didampingi Ustaz Thamrin Munthe yang merupakan mantan wali kota Tanjungbalai serta Ketua Tim Pemenangan Djoss, Djumiran Abdi, mengirimkan doa dan membersihkan makam. “Ini sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa beliau kepada kita semua,” ucap Djarot.

Editor: Maria Christina