Djarot Minta TNI-Polri dan Penyelenggara Pemilu Bersikap Netral
MEDAN, iNews.id – Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Djarot Saiful Hidayat meminta TNI-Polri netral pada pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2018. Hal ini disampaikan Djarot Saipul Hidayat usai menghadiri Deklarasi Barisan Relawan Djarot-Sihar di Asrama Haji, Jalan AH Nasution Medan, Minggu, 5 Februari 2018.
Selain meminta TNI dan Polri netral pada Pilgub Sumut 2018, Djarot juga meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak main-main pada Pilgub Gubernur Sumut ini agar pesta demokrasi di Sumut berlangsung dengan jujur dan adil. Untuk memastikannya, Barisan Relawan Djarot-Sihar sudah menyiapkan saksi-saksi yang akan ditugaskan di setiap tempat pemungutan suara (TPS) dan membuat posko pengaduan kecurangan dalam Pilgub Sumut.
“Tentunya kami mengharapkan pilkada di Sumut berjalan dengan jujur dan adil. Karena itu, peran saksi sangat penting. Meskipun PDI Perjuangan punya saksi yang masuk di TPS, saksi dari masyarakat menjadi sangat penting pada Pilgub Sumut nanti,” kata Bakal Calon Gubernur Sumut Djarot Saiful Hidayat.
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat ini pun menegaskan, dia dan Sihar Sitorus bersama tim pemenangan telah siap mengikuti Pilgub Sumut dengan cara yang jujur, adil, dan bersih dari kecurangan-kecurangan. Barisan Relawan Djarot-Sihar telah mempersiapkan perangkat untuk mengawasi KPU dan Bawaslu dalam ajang Pilgub Sumut mendatang dibantu dengan relawan lain.
Pihaknya akan mengadakan lomba bagi anak-anak muda untuk membuat aplikasi kawal pilkada bersih, jujur dan adil. Aplikasi tersebut nantinya akan digunakan bekerja sama dengan Bara-JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) dan relawan lain.
"Sehingga benar-benar pilkada ini berkualitas, jujur dan adil. TNI-Polri saya minta untuk netral. KPU jangan main-main. Bawaslu jangan main-main. Kami sudah punya perangkat untuk mengawasi mereka dibantu dengan teman-teman relawan,” kata Djarot Saipul Hidayat.
Sementara Ketua Barisan Relawan Djoss (Bara-Djoss), Hanson Munthe mengatakan, sebagai relawan, mereka akan mendirikan posko pengaduan kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan pemilu. Nantinya, mereka juga akan mendirikan Posko Djoss di seluruh kabupaten/kota di Sumut serta mendirikan relawan pengawalan Pilgub Sumut.
“Nantinya bertugas sebagai pencatat hasil dari pemilihan. Selanjutnya hasil tersebut akan dilaporkan ke tim yang sudah dibentuk,” kata Hanson Munthe.
Di akhir deklarasi tersebut, kedua pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumut itu bercengkerama dengan sejumlah abang becak yang sudah hadir di depan halaman Asrama Haji Medan.
Editor: Dony Aprian