MEDAN, iNews.id – Penemuan mayat perempuan dengan kondisi tangan terikat dan luka parah di kepala menggegerkan warga Jalan Abadi, Tanjung Rejo, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/7/2019) siang. Korban ditemukan tewas dalam kontrakan rumahnya dengan posisi telentang dan sudah membusuk.
Pantauan iNews, ratusan warga tampak berdatangan memenuhi sekitar TKP. Mereka penasaran dengan kabar penemuan mayat seorang ibu rumah tangga yang diketahui bernama Heriawati Siagian (50).

Tolak Beri Pijatan, Anak Disabilitas Tewas Dikeroyok ABH di Pontianak
Saksi yang pertama kali melihat kondisi jenazah yakni Sudar, kepala lingkungan setempat. Dia awalnya mendapat laporan dari masyarakat jika rumah korban terdengar suara musik yang kencang namun posisi pintu terkunci.
Sudar selanjutnya memanggil penghuni rumah kontrakan tersebut namun tak ada jawaban. Dia pun memanggil tukang kunci untuk membuka pintu rumah tersebut.
Saat pintu terbuka, saksi dikejutkan dengan penemuan penghuni rumah dalam keadaan berlumuran darah dengan tangan terikat.
Kondisi mayat saat ditemukan telah membengkak dan mengeluarkan aroma menyengat. Saksi selanjutnya melaporkan hal tersebut ke Polsek Sunggal.
“Posisi mayatnya telentang dengan tangan seperti terikat. Ada banyak darah di lantai dari bagian kepala belakang. Saya tak berani bilang ini korban pembunuhan, biar polisi yang menyelidiki,” ujar Sudar, Minggu (28/7/2019).
Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Syarif Ginting membenarkan adanya penemuan mayat yang diduga korban pembunuhan. Polisi masih menyelidiki untuk pengungkapan kasus dan menangkap pelakunya.
Terpantau di lokasi, tim Inafis langsung olah TKP. Posisi mayat korban tergeletak di ruang makan. Hasil penyelidikan sementara, ditemukan martil atau palu di halaman rumah yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
“Dari identifikasi awal, diduga mayat ini korban pembunuhan dan telah meninggal lebih dari dua hari. Kami masih menyelidikinya dan saat ini jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi,” katanya.
Editor: Donald Karouw













