get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Kaltara, BMKG: Berpusat di Laut akibat Aktivitas Sesar Tarakan

Gempa Terkini M5,6 di Nias Selatan, BMKG: Akibat Subduksi Lempeng Indo Australia

Jumat, 23 Februari 2024 - 15:41:00 WIB
Gempa Terkini M5,6 di Nias Selatan, BMKG: Akibat Subduksi Lempeng Indo Australia
Ilustrasi gempa bumi mengguncang Nias Selatan, Jumat (23/2/2024) sore. (Foto: Ilustrasi/Ist)

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terkini dengan kekuatan magnitude 5,6 mengguncang Nias Selatan, Jumat (23/2/2024) pukul 14.46 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,5. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,67° LS ; 98,50° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 157 km Tenggara Nias Selatan-Sumut pada kedalaman 48 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi penunjaman Lempeng Indo Australia ke bawah Lempeng Eurasia. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Daryono dalam keterangan resminya.

Berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Teluk Dalam dan Pulau Hibala dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu ), Padang II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.

Hingga pukul 15.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ucapnya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut