H-10 Jelang Natal, Harga Bahan Pokok Naik 5 Persen

MEDAN, iNews.id – Menjelang perayaan Natal harga sejumlah bahan pokok di Pasar Sibolga Nauli, Medan, Sumatera Utara, merangkak naik. Kenaikan rata-rata mencapai 5 persen, dipicu tersendatnya pasokan sembako akibat cuaca buruk.

Berdasarkan penuturan pedagang Simargono, harga bahan pokok yang rata-rata naik 5 persen yakni beras dan telur ayam. Kenaikan akibat distribusi mengalami keterlambatan.

”Sebelumnya beras jenis ramos kami jual Rp155.000 per karung dan beras lokal balige Rp145.000. Sekarang, mau beras ramos kuku balam, pandan wangi dan beras lokal balige kami jual Rp165.000,” ujar Simargono di Pasar Sibolga Nauli, Medan, Jumat (15/12/2017).

Selain beras jenis ramos dan balige, beras ketan atau pulut turut mengalami kenaikkan harga. Simargono mengatakan, saat ini pedagang menjual beras ketan per kilogram Rp35.000 dari harga Rp32.000. “Kalau beras ketan kenaikan tidak besar, hanya Rp3.000,” ucapnya.

Sementara harga telur ayam naik rata-rata Rp200 per butir. Untuk telur ayam berukuran besar, dijual Rp1.300 dari harga biasanya Rp1.100 per butir. “Kami memprediksi kenaikkan harga sembako di tingkat distributor akan terus berlanjut terutama H-1 menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru,” kata dia.

Merespons semakin mahalnya harga kebutuhan pokok, Kepolisian Resor (Polres) Mandailing Natal (Madina) memberikan paket sembako gratis untuk warga miskin. Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian polres terhadap masyarakat.

“Kami mendengar keluhan warga, khususnya warga miskin terkait semakin melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. Karena itu kepolisian menyalurkan paket sembako gratis bagi ratusan warga miskin,” ujar salah satu anggota polisi.

Dia menambahkan, paket sembako yang diberikan berupa beras, minyak goreng, gula dan berbagai kebutuhan lainnya yang diserahkan langsung kepada warga miskin di Madina.

“Polisi akan terus melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan ini hingga menjelang Tahun Baru mendatang guna mengatasi keluhan warga yang kesulitan membeli kebutuhan pokok,” kata dia.