get app
inews
Aa Text
Read Next : Personel Polairud Polda Gorontalo Evakuasi Mayat Mengapung di Muara Sungai Bone

Ibu Muda Ditemukan Tewas Tersangkut di Aliran Irigasi Simalungun

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 22:34:00 WIB
Ibu Muda Ditemukan Tewas Tersangkut di Aliran Irigasi Simalungun
Proses evakuasi jasad Mega Pertiwi ditemukan di aliran irigasi Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (10/8/2024) pagi. (Foto: Dok. Polres Simalungun).

SIMALUNGUN, iNews.id - Ibu muda ditemukan tewas di aliran irigasi perbatasan Huta II, Nagori Bandar Siantar dan Huta IV, Nagori Dolok Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (10/8/2024) pagi. Korban bernama Mega Pertiwi berusia 32 tahun. 

Mayat Mega Pertiwi pertama kali ditemukan oleh seorang petani bernama Sumardi alias Bolo berusia 35 tahun, warga Huta Nagori Bandar Siantar.

Saat itu Sumardi sedang melintas di sekitar lokasi dan mencium bau busuk menyengat. Dia lalu menyusuri sumber bau dan menemukan mayat Mega Pertiwi tersangkut di aliran irigasi.

Sumardi kemudian langsung mencari bantuan warga sekitar, termasuk Jupri berusia 63 tahun, yang kemudian menyebarkan berita penemuan itu kepada warga lainnya. 

Dalam waktu singkat, warga sekitar berbondong-bondong menuju lokasi untuk melihat langsung kejadian tersebut.

Polisi yang menerima informasi penemuan mayat itu langsung menuju lokasi. Bersama petugas kesehatan dari Puskesmas Bandar Siantar, personel Polsek Bangun, Resort Simalungun melakukan pemeriksaan terhadap mayat tersebut dan tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Setelah polisi melakukan interogasi terhadap keluarga korban diketahui bahwa Mega Pertiwi telah menderita penyakit epilepsi selama dua tahun terakhir," ujar Kapolsek Bangun, AKP Esron Siahaan, Sabtu (10/8/2024).

Dia menjelaskan, keterangan kedua orang tua Mega, Satiran dan Sumiati, pada hari sebelumnya, Jumat (9/8/2024), korban masih sempat mengantarkan anaknya ke sekolah sebelum hilang. Saat terakhir kali terlihat oleh ayahnya pada pukul 14.30 WIB, Mega sedang berada di rumah mereka di Huta IV Nagori Dolok Malela.

Saat Mega tidak kembali hingga malam hari, kata dia keluarganya mulai khawatir. Namun, mereka tidak langsung melapor ke polisi karena mengira Mega pergi ke rumah bibinya di Tebing Tinggi untuk mencari pekerjaan.

Kekhawatiran tersebut berubah menjadi kesedihan mendalam ketika mereka mendapatkan kabar mayat yang ditemukan di Tali Air Irigasi tersebut merupakan Mega Pertiwi. Identitas Mega dipastikan oleh ayahnya, Satiran yang mengenali wajah putrinya di TKP.

Menyadari riwayat penyakit epilepsi yang diderita Mega, keluarga korban menerima dengan ikhlas kenyataan bahwa kematiannya kemungkinan besar disebabkan oleh penyakit tersebut, yang mungkin memicu tenggelamnya Mega di irigasi.

Keluarga kemudian memutuskan untuk tidak melakukan visum et repertum dan menganggap kejadian ini sebagai musibah. Jenazah Mega Pertiwi kemudian dibawa pulang ke rumah duka di Huta IV Nagori Dolok Malela untuk disemayamkan.

"Kasus ini ditutup sebagai kasus non-pidana, mengingat tidak adanya indikasi kekerasan yang terlibat. Proses evakuasi dan penanganan di lokasi kejadian berlangsung dengan lancar berkat kesigapan aparat kepolisian dan kerja sama masyarakat setempat. " katanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut