Keluarga Kecewa Rilis Polda Lampung sebut Advent Pratama Meninggal usai Jatuh Pingsan

NISEL, iNews.id - Keluarga Advent Pratama Telaumbanua siswa bintara polisi yang diduga tewas saat mengikuti pendidikan di sekolah polisi negara (SPN) Polda Lampung mengaku kecewa dengan keterangan polisi. Awalnya dalam rilis, Polda Lampung menyebutkan Advent meninggal usai jatuh pingsan .

Paman korban, Rahmat Telaumbanua mengatakan, awalnya keluarga dikabarkan meninggal dunia. Kemudian hingga pihak Polda Lampung melaksanakan pres rilis penyebab meninggal Advent karena terjatuh saat jalani latihan fisik.

Baca Juga

Polda Lampung Bentuk Timsus Selidiki Kematian Siswa Bintara, Ini Respons Keluarga Advent

Saat itu, keluarga curiga jenazah Advent penuh dengan lebam dan luka di beberapa bagian tubuh. Awalnya pihak keluarga tidak melakukan autopsi karena percaya dengan pernyataan dari pihak Polda Lampung. 

Namun setelah tiba di Medan ada kabar jika Advent meninggal karena dianiaya, pihak meminta untuk autopsi di RS Adam Malik.

Baca Juga

Sosok Advent Telaumbanua, Siswa SPN Polda Lampung Pulang Kampung dalam Peti Jenazah

"Saat disampaikan oleh Humas Polda Lampung, kami sangat kecewa, kenapa karena itu tidak sesuai dengan fakta. Kami membantah itu," ucap Rahmat, Rabu (23/8/2023).

Pihak keluarga advent berharap agar Humas Polda Lampung berhenti memberikan pernyataan soal kematian Advent lantaran terjatuh. Sambil menunggu hasil autopsi, pihak keluarga akan melapor di Polda Lampung terkait dugaan penganiayaan.

Baca Juga

Jenazah Advent Pratama Telaumbanua Dimakamkan Usai Jalani Autopsi Ulang

"Kami masih menunggu hasil autopsi karena autopsi dilakukan di RS Adam Malik Medan. Mungkin empat atau lima hari ke depan hasilnya baru keluar," katanya lagi.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah Astutik mengatakan Advent terjatuh saat apel siang. Petugas pun menghubungi pihak kesehatan untuk penanganan awal.

"Pada saat pertolongan pertama, Advent Pratama siuman dan mengaku pusing sebelum jatuh pingsan," kata Umi dalam keterangannya, Rabu (16/8/2023).

Editor: Nani Suherni