Keluarga Korban Gelar Salat Gaib di Lokasi Monumen Kapal Sinar Bangun

MEDAN, iNews.id – Puluhan keluarga korban kapal motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara menggelar ritual keagamaan untuk mendoakan keluarga mereka di lokasi pembangunan monument tragedi KM Sinar Bangun.
Keluarga korban yang beragama Islam membaca Surat Yasin dan salat gaib dipimpin Syeikh Ahmad Sabban Rajagukguk. Sedangkan keluarga korban yang beragama Kristen melakukan tabur bunga dan kebakitan di pinggir Pelabuhan Tigaras.
Beberapa keluarga korban Kapal Sinar Bangun bahkan tak kuasa menahan tangis saat melihat lubang besar tempat akan dibangunnya monumen tragedi tenggelamnya kapal tersebut. Tangis haru tak terbendung ketika karangan bunga sudah disusun rapi di sekitar lubang peletakan batu pertama yang akan dilakukan siang ini.
Bupati Simalugnun JR Saragih mengatakan kegiatan yang dilaksanakan bersamaan dengan berakhirnya masa pencarian tim SAR gabungan diharapkan dapat meringankan kesedihan keluarga korban. “Kegiatan doa bersama ini juga untuk kelancaran proses pembangunan monument KM Sinar Bangun di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun,” kata JR Saragih, Selasa (3/7/2018).
Dalam monumen ini, kata dia, pemerintah akan mencantum nama dan foto dari 164 orang yang dinyatakan hilang bersama KM Sinar Bangun di kedalaman 450 meter. Peletakan batu pertama monumen untuk korban KM Sinar Bangun itu dihadiri seluruh keluarga korban. "Sekitar 80% keluarga akan hadir sesuai dengan hasil komunikasi kita via telepon kepada seluruh keluarga korban," ujar Saragih.
Menurut Saragih, monumen tersebut berbentuk kapal dan dibangun setinggi 8 meter. "Monumen ini dibangun di atas bukit agar bisa dilihat masyarakat dari Pelabuhan Simanindo," ucapnya.
Editor: Kastolani Marzuki