Konflik Agraria Pecah di Padanglawas, 1 Orang Tewas 6 Motor Dibakar
MEDAN, iNews.id - Rekaman video konflik agraria antara masyarakat petani kelapa sawit di Padanglawas, Sumatera Utara viral di media sosial. Dalam peristiwa ini, satu orang tewas yakni penjaga dari perusahaan dan beberapa warga terluka.
Selain itu dalam video yang beredar luas menunjukkan alat berat meratakan pohon sawit milik petani setempat. Bahkan ada enam motor milik warga tampak terbakar.
Informasi diperoleh iNews, bentrokan ini diduga terjadi saat alat berat perusahaan swasta itu dikerahkan membongkar tanaman kelapa sawit yang telah puluhan tahun ditanam warga. Lahan yang ditanami kelapa sawit tersebut sudah dikuasai warga sejak tahun 1998 silam.
Dalam tayangan terdengar tangisan suara petani menyaksikan alat berat menghancurkan tanaman kelapa sawit yang sudah menjadi mata pencaharian mereka. Terlihat pula aparat TNI-Polri di lokasi.
Diketahui, masyarakat mengklaim lahan seluas 41 hektare tersebut berdasarkan surat hak milik yang ditandatangani tujuh kepala desa di wilayah Barumun Tengah. Namun tanpa pemberitahuan, ternyata perusahaan swasta mengaku juga memiliki hak atas tanah tersebut melakukan pembongkaran tanaman kelapa sawit secara paksa.
Bentrokan tak dapat dielakan lagi, satu orang penjaga dari perusahaan swasta tewas dan sejumlah petani mengalami luka-luka.
Tokoh masyarakat dan tokoh adat Padanglawas dalam jumpa persnya di Jalan Sutomo, Kota Medan, meminta Presiden Joko Widodo agar turun tangan atas konflik agraria.
"Kami menyesalkan adanya bentrokan yang terjadi dan perusakan tanaman kelapa sawit milik petani," ujar salah satu tokoh masyarakat Harris Simbolon.
Sementara kuasa hukum masyarakat petani Raja A Makayasa Harahap mengatakan, upaya mediasi telah dilakukan, bahkan melibatkan Pemkab Padanglawas namun tak membuahkan hasil.
"Kami menyurati Presiden Jokowi, Kapolri, Polda Sumatera Utara, dan Ombudsman untuk mengadukan nasib para petani yang lahannya telah diserobot," katanya.
Editor: Donald Karouw