get app
inews
Aa Text
Read Next : 4 Jembatan Rusak akibat Banjir Bandang dan Longsor di Aceh

Korban Banjir Bandang di Tapanuli Utara, Bayi 6 Bulan Ditemukan Tewas

Jumat, 28 November 2025 - 10:50:00 WIB
Korban Banjir Bandang di Tapanuli Utara, Bayi 6 Bulan Ditemukan Tewas
Petugas mengevakuasi bayi enam bulan tewas korban banjir bandang di Tapanuli Utara. (Foto: Istimewa).

TAPUT, iNews.id - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, selama beberapa hari terakhir memicu bencana banjir bandang, longsor dan pohon tumbang di sejumlah wilayah. Peristiwa ini menelan korban jiwa, termasuk seorang bayi berusia enam bulan bernama Aksel Hutagalung.

Korban tewas merupakan satu dari 27 yang hilang dalam bencana tersebut yang sudah lima hari pencarian tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD Kabupaten Tapanuli Utara, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sumatera Utara serta Basarnas.

Hingga kini, sembilan korban berhasil dievakuasi, yaitu Bangun Sitompul (45), Aksel Hutagalung (6 bulan), Rey Bastian Sitompul (1), Cantika Sitompul (11), Nurmaida Hutagalung (64), Tasya Sitompul (8), Roky Purba (70), Janpiter Simamora (73) serta satu korban yang belum diketahui identitasnya.

Bupati Tapanuli Utara, Jonnius Taripar Hutabarat, turun langsung ke lokasi evakuasi. Dalam rekaman video amatir warga Adiankoting, terlihat Taripar membantu menemukan jasad korban di tengah hujan deras. 

Hingga kini, dari 50 titik longsor yang terjadi, sebagian sudah dibersihkan, namun masih tersisa 17 titik longsor di Kecamatan Pahae Julu, Adiankoting, dan Parmonangan. 

Kondisi ini menutup akses jalan dari Tarutung menuju Kota Sibolga serta jalur Tarutung ke Kabupaten Tapanuli Selatan, membuat aktivitas warga lumpuh total.

Selain korban jiwa, bencana ini juga merusak puluhan rumah. Di Desa Parbubu Dolok, Kecamatan Tarutung, tercatat 13 rumah tertimpa longsor, delapan di antaranya rusak ringan, sementara lima rumah rusak parah.

Sejumlah warga juga harus menyelamatkan diri dari ancaman banjir bandang. Binur Sianturi, warga Desa Suka Maju Kecamatan Pahae Jae, menceritakan bagaimana dia bergegas menyelamatkan barang berharga setelah mendapat kabar rumahnya terendam banjir.

Dia bahkan menyaksikan longsor dari pohon besar yang menimpa jembatan Aek Puli. "Tiba-tiba longsor di sudut pohon sana, lalu saya pulang ke rumah mengambil barang-barang berharga," kata Binur Sianturi, Jumat (28/11/2025).

Hingga kini, tim gabungan terus berupaya melakukan pencarian dan evakuasi di tengah cuaca yang masih tidak menentu. Warga berharap akses jalan segera dibuka agar bantuan dapat lebih cepat menjangkau lokasi terdampak.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut