get app
inews
Aa Text
Read Next : Geger! Perempuan Tewas di Taman Wisata Bantimurung Maros, Diduga Dianiaya Kekasih

Mahasiswa Kedokteran Korban Penganiayaan Anak Perwira Polisi Tolak Damai, Ini Alasannya

Kamis, 16 Maret 2023 - 15:18:00 WIB
Mahasiswa Kedokteran Korban Penganiayaan Anak Perwira Polisi Tolak Damai, Ini Alasannya
Ilustrasi Mahasiswa Kedokteran Korban Penganiayaan Anak Perwira Polisi Tolak Damai, Ini Alasannya. (Foto : Ist)

MEDAN, iNews.id - Keluarga korban mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) yang dianiaya anak perwira polisi tegas menolak jalur damai. Mereka tetap melaporkan kasus itu ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) I/5 Medan.

Paman korban, Teuku Yose Mahmudin Akbar membeberkan alasan mereka menolak perdamaian yang diinginkan keluarga terduga pelaku. Mereka juga membantah soal kabar yang disebut-sebut meminta uang damai.

Sebab, saat mediasi antara keluarga korban dan keluarga terduga pelaku tidak ada menyebutkan nominal uang damai.

"Inti mediasi itu bukan bahas soal uang damai," kata Teuku Yose, Kamis (16/3/2023).

Saat mediasi dihadiri kedua belah pihak pada 2 Maret 2023. Ada tiga poin dalam surat perdamaian, pertama ZE mengakui melakukan pemukulan dan meminta maaf, dan lima orang lain diduga ikut melakukan penganiayaan juga meminta maaf.

"Versi mereka meminta maaf, bukan sebagai pelaku. Kedua, seluruhnya ada enam orang, dan mereka juga sudah meminta maaf," ucapnya.

Poin ketiga, ada uang akan diberikan keluarga terduga pelaku, namun tidak disebutkan beberapa nominal.

"Uang dari mereka (keluarga pelaku) istilahnya uang upah-upah mau kasih. Karena suasana sangat cair, abang saya bilang terserah.Mereka bilang Rp10 juta," katanya.

"Lalu, bapak korban tanya sama mediator, cocok Rp10 juta? Tidak, lah. Mediator bilang, pasnya Rp50 juta. Mereka (keluarga terduga pelaku) bilang, biasanya kami Rp15 juta, di atas itu tidak bisa. Habis itu tidak cakap lagi," katanya.

Selepas dari pertemuan itu, Yose memiliki niat baik dengan mengajak mediator bersama kedua keluarga untuk bertemu kembali. Tetapi keluarga terduga pelaku menolak dengan alasan tidak diketahui.

"Tidak ada niat kami memeras. Mungkin miss komunikasi saja. Tapi, pihak mereka bilang tentukan nominal baru duduk. Yang mukul siapa, kok dia marah," ucapnya.

Menurut Yose, niat baik keluarga korban diasumsikan berbeda. Dengan tegas dia mengatakan keluarga korban bukan pemeras. 

"Kami bukan keluarga pemeras. Jangan anggap kami seperti itu," ujarnya.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut