Mahkota Group (MGRO) Tingkatkan Hasil Produksi pada Hilirisasi Produk CPO dan Peningkatan Ekspor
MEDAN, iNews.id - PT Mahkota Group Tbk (MGRO) kini memiliki tujuh pabrik kelapa sawit. Dua di antaranya berada di Sumatera Utara, empat berada di Riau, dan satu berada di Sumatera Selatan.
Kini, perusahaan yang berasal dari kontraktor pembangunan pabrik kelapa sawit ini terus berinovasi meningkatkan hasil produksi pada hilirisasi produk CPO dan peningkatan ekspor. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Mahkota Group Tbk (MGRO) Usli Sarsi, dalam dialog khusus dan disiarkan secara langsung dari Studio satu iNews Biro Medan, Kamis (9/9/2021).
Dia mengaku optimistis perusahaan yang dipimpinnya dapat melanjutkan kinerja positif di sisa tahun ini dengan hasil yang lebih baik. Berdasarkan laporan keuangan semester I/2021, MGRO mencetak penjualan sebesar Rp2,65 triliun.
Angka ini terbilang naik hingga 107 persen year-on-year. MGRO tercatat melakukan penjualan lebih dari 10 persen kepada pihak ketiga, yakni Agri Oils Pte Ltd, Sover Trade Pte Ltd, PT Musim Mas, dan PT Intibenua Perkasatama.
Menurut Direktur Utama Mahkota Group Usli Sarsi, perbaikan kinerja Perusahaan ditopang oleh level harga CPO yang tetap tinggi sepanjang 2021. Harga CPO yang telah menyentuh kisaran 1.100 Dolar AS per ton memungkinkan MGRO mencatatkan angka penjualan yang menggembirakan yang didukung dengan peningkatan kapasitas produksi CPO perusahaan.
PT Mahkota Group Tbk (MGRO) juga sempat merevisi target kinerjanya untuk tahun ini akibat dampak pandemi Covid-19. Pihaknya menurunkan proyeksi sekitar 30 persen untuk perolehan pendapatan dan laba hingga akhir tahun.
Namun, Usli yakin tetap realistis dalam mematok kinerja perseroan. Hal ini karena memang dampak Covid-19 tidak terlalu dirasakan bagi operasional perusahaan.
Hal ini dilakukan dengan menyiapkan beberapa strategi dan beberapa terobosan dan inovasi. Dalam hal pengembangan pengolahan limbah sawit Usli Sarsi mengaku kalau PT Mahkota Group Tbk (MGRO) telah menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan di Prancis dengan pengembangan pengolahan limbah sawit menjadi gas metana.
Pihaknya berharap, langkah ini bisa menjadi satu nilai tambah karena gas metana yang dihasilkan bisa diproses menjadi gas bahan bakar untuk pembangkit listrik atau power plant. Kemudian, green energy juga akan dibangun di Riau yang bisa memberikan tenaga listrik hingga 20.000 rumah. (CM)
Editor: Syarif Wibowo