get app
inews
Aa Text
Read Next : TMMD ke-111, Prajurit TNI Bangun Gereja hingga Sekolah di Kupang

Menembus Dusun Terisolasi di Tapsel, Kuda Jadi Andalan Warga Angkut Hasil Pertanian

Jumat, 18 Juni 2021 - 06:25:00 WIB
Menembus Dusun Terisolasi di Tapsel, Kuda Jadi Andalan Warga Angkut Hasil Pertanian
Warga Dusun Tangga Batu dan Dusun Batu Rosak, Tapanuli Selatan masih gunakan kuda untuk mengangkut hasil pertanian. (Foto : istimewa)

TAPANULI SELATAN, iNews.id - Dalam kesehariannya warga yang hidup di Dusun Tangga Batu dan Dusun Batu Rosak, Desa Siuhom, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, masih jauh dari kata merdeka. Mereka hidup dengan kondisi sangat sederhana lantaran akses jalan ke dusun berpenghuni hampir 100 kepala keluarga (KK) ini masih terisolir dan hanya mampu ditembus dengan sepeda motor trail yang tentunya tak dimiliki warga setempat.

Kodim 0212 Tapanuli Selatan melaksanakan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 dengan membuka akses jalan antar desa yang terisolir selama puluhan tahun. Selama puluhan tahun, warga hanya mengandalkan hewan kuda untuk memasarkan hasil bumi dan sebagai sarana transportasi.

Selama puluhan tahun, warga Dusun Tangga Batu dan Dusun Batu Rosak hanya mengandalkan kuda sebagai sarana transportasi untuk mengantarkan hasil bumi petani ke pasar tradisional di Desa Siuhom dan Desa Sangkunur, Kecamatan Angkola Barat. Bahkan tak jarang para petani harus berjalan kaki hampir  sepanjang 10 kilometer (km) agar dapat sampai ke tujuan.

Padahal, hasil bumi di dua dusun ini cukup melimpah. Warga bahkan kerap menjadikan sebagai sarana transportasi untuk bepergian maupun membawa orang sakit, manakala butuh pertolongan darurat.

"Selama ini memang yang kami keluhkan belum adanya jalan di sini pak. Jadi kami sangat berterimakasih dengan adanya program  TMMD ini," ujar Rinto kepada iNews.id, Kamis (17/6/2021)

Rinto berharap program TMMD ini dilanjutkan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan. "Pemerintah daerah juga diharapkan dapat melanjutkan pembangunan jalan ini agar perekonomian masyarakat dapat meningkat," kata Rinto.

Seiring dengan perjalanan waktu, jumlah kuda di daerah ini berkurang drastis. Tiurma Simbolon, salah seorang petani harus menempuh perjalanan sepanjang 10 km untuk dapat memasarkan hasil pertaniannya ke pasar tradisional. 

Warga bahkan tak punya pilihan, terpaksa membiarkan hasil perkebunan mereka membusuk atau dibeli tengkulak dengan harga yang sangat murah. "Saya dari bawah hingga ke atas ini jalan kaki, namanya gak ada kendaraan," ucap Tiurma Simbolon.

Melihat kondisi dua daerah terisolir tersebut, Kodim 0212/TS bertekad membuka akses jalan ke dusun yang terisolir tersebut melalui program TMMD. Medan berat menuju lokasi tak menyurutkan semangat para prajurit TNI dari Kodim 0212 Tapanuli Selatan membawa berbagai perlengkapan selama berada di dusun terisolir ini.

Komandan Kodim 0212/TS,  Letkol Inf Rooy Chandra Sihombing yang memantau langsung pembukaan akses jalan terisolir tersebut mengaku bangga dengan prajuritnya.

"Melalui Program TMMD ke-111, Kodim 0212 Tapanuli Selatan telah berhasil membuka jalan sepanjang tiga kilometer dari target delapan kilometer yang harus ditembus selama pelaksanaan program TMMD sebulan penuh. Seluruh prajurit TNI diminta bekerja secara maksimal, meskipun menghadapi medan yang cukup berat," kata Rooy Chandra Sihombing.

Pembukaan akses jalan yang dirintis TNI melalui program TMMD ke-111 ini dapat dilanjutkan pemerintah daerah setempat, agar akses jalan benar-benar dapat mengangkat kesejahteraan warga melalui pemasaran hasil bumi yang mudah dan menguntungkan.

Editor: InewsTv Henri Sianturi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut