get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Itinerary Medan Paling Praktis untuk Traveler Pemula

Mengaku Ingin Dekat dengan Warga, Djarot Ngontrak Rumah di Medan

Kamis, 01 Maret 2018 - 14:06:00 WIB
Mengaku Ingin Dekat dengan Warga, Djarot Ngontrak Rumah di Medan
Djarot bersama istri saat menjalankan tradisi Jawa saat masuk di rumah baru yang dia kontrak. (Foto: iNews.id/Stepanus Purba)

MEDAN, iNews.id - Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat, akhirnya mengontrak rumah di Jalan Kartini Nomor enam, Kota Medan. Pilihan tinggal di rumah kontrakan didasarinya agar memudahkan berkomunikasi dan lebih dekat dengan warga, sekaligus meningkatkan akselerasinya selama masa kampanye, jelang perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2018.

Djarot mengatakan, dia kerap bosan jika tinggal di hotel dan kesulitan jika ingin berbaur dengan masyarakat. "Di hotel itu apa-apa diperiksa. Masuk diperiksa, keluar juga diperiksa. Repot, kadang bosan dan minim interasi dengan warga," kata Djarot, di sela-sela syukuran rumah kontrakan baru tersebut, Kamis (2/3/2018).

Pantauan iNews.id, Djarot memasuki halaman dalam rumah tepat pukul 11.00 waktu setempat. Menariknya, ternyata pemilihan waktu itu bukan tanpa alasan. Dia menceritakan persoalan jam, waktu dan hari itu berdasarkan atas tradisi adat Jawa. Dia bersama dengan istrinya sengaja memilih tanggal satu hari Kamis Kliwon, tepat jam 11 untuk masuk ke ke dalam rumah baru itu, karena dinilai merupakan tanggal, hari dan wktu yang baik berdasarkan kalender Jawa. "Sebenarnya semua tanggal, hari dan waktu merupakan yang baik. Tapi tidak ada salahnya jika di antara yang baik itu, kami memilih yang terbaik," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.


Tradisi Jawa lainnya yang dia lakukan saat memasuki rumah yakni dengan membawa sapu, lampu teplok dan beras. Djarot menjelaskan bahwa sapu tersebut memiliki arti agar selalu membersihkan seisi rumah tersebut termasuk membersihkan hati. "Itu makna sapu yang kami bawa ikut masuk ke dalam rumah," tuturnya

Sementara itu, makna lampu teplok merupakan penerangan kepada semua orang lain. Djarot mengungkapkan selama hidup, harus selalu bermanfaat dan bisa menjadi penerang bagi orang lain, sedangkan menyangku beras merupakan bahan pangan sehari-hari. Ini bermakna bahwa siapapun yang bertamu ke rumah, sudah seharusnya diberikan pelayanan yang terbaik. Salah satunya dengan menjamu makan. "Hidup yang baik adalah bisa menghidupi orang lain. Kita harus bisa mencontoh Bung Karno, walaupun sudah meninggal dunia, dia masih bisa menghidupi orang lain," ucapnya.

Salah tamu undangan yang hadir dalam acara tersebut adalah mantan Gubernur Sumut, Syamsul Arifin, diberikan kesempatan memberikan sekapur sirih kepada Djarot dan Keluarga. Kepada Djarot, Syamsul mengungkapkan bahwa rumah yang dikontraknya tersebut merupakan rumah yang sama saat menghantarkan dirinya menang di pemilihan Gubernur Sumatera Utara. "Ini seperti mengulangi sejarah. Rumah ini juga dulu yang kontrak saat menang dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara," jelas Syamsul yang disambut sorakan para tamu yang hadir.

Syamsul juga menjelaskan bahwa dalam Pilgub Sumut ini menelan anggaran hingga Rp1,2 triliun. Melihat besarnya anggaran tersebut, Syamsul berharap maka yang terpilih nantinya adalah Gubernur yang betul betul merakyat dan mampu bisa memberikan solusi persoalan rakyat. "Jadi yang pertama itu datang ke TPS, nomor dua coblos, ketiga pulang," kata Syamsul Arifin.

Hadir juga calon Wakil Gubenur Sumatera Utara nomor urut dua Sihar Sitorus, Ketua DPP PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan dan Junimart Girsang. Pengurus DPD PDI Perjuangan Sumut di antaranya Ketua DPD, Japorman Saragih dan Sekretaris Soetarto serta sejumlah kelompok relawan pendukung pasangan Djarot-Sihar.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut